Untuk kaum hawa


Sayidina Ali ra menceritakan suatu ketika melihat Rasulullah menangis manakala ia datang bersama Fatimah. Lalu keduanya bertanya mengapa Rasul menangis.

Beliau menjawab,

"Pada malam aku diisra'kan, aku melihat perempuan-perempuan yang sedang disiksa dengan berbagai siksaan. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena, menyaksikan mereka yang sangat berat dan mengerikan siksanya."


Putri Rasulullah kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya.

"Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.


"Aku lihat perempuan tergantung kedua kakinya dengan terikat tangannya sampai ke ubun-ubunnya, diulurkan ular dan kalajengking.


"Dan aku lihat perempuan yang memakan badannya sendiri, di bawahnya dinyalakan api neraka. Serta aku lihat perempuan yang bermuka hitam, memakan tali perutnya sendiri.

"Aku lihat perempuan yang telinganya pekak dan matanya buta, dimasukkan ke dalam peti yang dibuat dari api neraka, otaknya keluar dari lubang hidung, badannya berbau busuk karena penyakit sopak dan kusta.

"Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan pentung dari api neraka," kata Nabi s.a.w.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?


Rasulullah S.A.W menjawab,


"Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

*Perempuan yang digantung susunya adalah isteri yang 'mengotori' tempat tidurnya.



*Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.


*Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan muhrimnya dan suka mengumpat orang lain.

*Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang yang kepada orang lain bersolek dan berhias supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan muhrimnya.


*Perempuan yang diikat kedua kaki dan tangannya ke atas ubun-ubunnya diulurkan ular dan kalajengking padanya karena ia bisa solat tapi tidak mengamalkannya dan tidak mau mandi junub.

*Perempuan yang kepalanya seperti babi dan badannya seperti himar ialah tukang umpat dan pendusta. Perempuan yang menyerupai anjing ialah perempuan yang suka memfitnah dan membenci suami."

Mendengar itu, Sayidina Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis.


Maka wahai saudari-saudari seagamaku (YANG BERIMAN), sebelum terlewat rebutlah peluang yang ada jangan tunggu esok amalkan sekarang juga.

BIAR KAMU TIDAK CANTIK DI MATA PENDUDUK BUMI TETAPI NAMAMU MENJADI TERKENAL PENDUDUK LANGIT

Api Neraka pertama kali akan dinyalakan

Kata Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
"Yang paling awal diseru di hari kiamat adalah orang yang hafal Al Quran dan seorang yang syahid dalam peperangan serta seorang yang kaya."

Maka firman Allah kepada yang hafal Al Quran,
"Apakah Aku tidak mengajarmu? Mengajar Al Quran yang Aku turunkan kepada Rasul-Ku?"
Jawab orang itu, "Tentu saja ya Tuhanku."
Dan firman Allah, "Digunakan untuk apa ilmu yang kau miliki itu?"
Jawabnya, "Aku amalkan dan aku kaji siang dan malam."
Firman Tuhan, "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."
Firman Tuhan, "Sebenarnya Kamu hanya ingin menjadi seorang qari maka cukuplah pujian orang-orang itu sebagai ganjaranmu. Itulah bagianmu."

Sekarang giliran orang yang mati di dalam peperangan dihadapkan kepada Tuhan yang Maha Esa dan Tuhan berfirman,
"Apakah yang engkau telah lakukan di dunia?"
Jawabnya, "Saya diperintahkan ikut perang sabil, kemudian perintah itu saya jalankan sampai saya mati dalam peperangan itu."
Firman Allah: "Kamu dusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu dusta."
Firman Allah, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang berani (pahlawan). Cukuplah pujian itu sebagai bagianmu."

Kemudian tibalah giliran orang kaya dihadapkan ke hadirat Allah SWT. Firman Allah,
"Apakah engkau tidak diberi kekayaan oleh-Ku? Sehingga engkau tidak memberikan kepada sesiapapun?"
Jawab orang kaya, "Tentu saja ya Tuhan, hamba telah diberi kekayaan olehMu."
Firman Tuhan,"Dipergunakan untuk apa kekayaan yang Aku berikan padamu itu?"
Jawabnya, "Saya pergunakan untuk bersilaturrahim dan bersedekah."
Firman Tuhan, "Kamu berdusta!"
Demikian pula para malaikat berkata, "Kamu berdusta."
Firman Tuhan, "Sebetulnya kamu ingin dipuji sebagai seorang yang pemurah. Pujian orang-orang itulah sebagai bagian untukmu."

"Kemudian Rasulullah menepuk lututku," kata Abu Hurairah dan Rasulullah bersabda, "Ya Abu Hurairah untuk merekalah Api Neraka pertama kali akan dinyalakan."

Tiga Perkara

Baginda bersabda; "Tiga perkara yang memusnahkan, tiga perkara yang menyelamatkan, tiga perkara yang menghapuskan dosa dan tiga perkara yang mengangkat martabat…"

Nabi Muhammad s.a.w. melanjutkan sabdanya; "Ada pun tiga perkara yang memusnahkan ialah;
Pertama; Sifat bakhil yang ditaati.
Kedua; Hawa nafsu yang dipatuhi
Ketiga; Seorang itu berasa takjub dengan diri sendiri…".

Nabi Muhammad melanjutkan lagi sabdanya; "Adapun tiga perkara yang menyelamatkan ialah;
Pertama; Bersederhana ketika miskin dan ketika kaya.
Kedua; Berlaku adil ketika suka dan ketika marah.
Ketiga; Takut kepada Allah ketika bersendirian dan ketika bersama orang ramai…".
Seterusnya, bagi tiga perkara yang menghapus dosa, Nabi

Muhammad s.a.w. bersabda; "Adapun tiga perkara yang menghapuskan dosa;
Pertama; melangkahkan kaki untuk menunaikan solat berjamaah.
Kedua; menyempurnakan wudhuk sekalipun pada musim sejuk.
Ketiga; menunggu solat selepas solat".

Adab Shalat Berjamaah di Masjid

1. Memilih Pakain yang Bagus
“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (Al A’raf: 31).

2. Berwudhu dari Rumah
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim 1553)

3. Membaca Doa menuju Msjid
“Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi, laahaula wa laa quuwata illa billah” (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ‘ Beliau bersabda, “Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan’, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata kepadanya (setan yang akan menggodanya, pent.), “Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan.” (HR. Abu Daud no. 595, At-Tirmizi no. 3487)

4. Berdoa ketika Masuk Masjid
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rahmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, akumemohon pada-Mu di antara karunia-Mu).” (HR. Muslim 713)

5. Tidak Lewat di Depan Orang yang Sedang Shalat
“Seandainya orang yang lewat di depan orang yang shalat mengetahui (dosa) yang ditanggungnya, niscaya ia memilih untuk berhenti selama 40 ( tahun), itu lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yangsedang shalat.” (HR. Bukhari 510 dan Muslim 1132)

6. Melaksanakan Shalat Dua Rakaat Sebelum Duduk
“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (H.R. Bukhari 537 dan Muslim 714)

7. Menghadap Sutrah Ketika Shalat
“Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaknya ia shalat dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya” (HR. Abu Daud 698. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shahihul Jaami’ 651)

8. Menjawab Panggilan Adzan
“Apabila muadzin mengatakan, “Allahu Akbar AllahuAkbar”, maka hendaklah kalian yang mendengar menjawab, “Allahu Akbar Allahu Akbar.” Kemudian muadzin mengatakan, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah”, maka dijawab, “Asyhadu An Laa Ilaaha Illallah.” Muadzin mengatakan setelah itu, “AsyhaduAnna Muhammadan Rasulullah”, maka maka dijawab,“Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullah.” Saat muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alash Shalah”, maka maka dijawab “Laa Haula wala Quwwata illa billah.” Saat muadzin mengatakan, “Hayya ‘Alal Falah”, maka maka dijawab “Laa Haula wala Quwwata illa billah.” Kemudian muadzin berkata, “Allahu Akbar Allahu Akbar”, maka dijawab, “Allahu Akbar Allahu Akbar.” Dan muadzin berkata, “Laa Ilaaha illallah”, maka dijawab, “La Ilaaha illallah” Bila yang menjawab adzan ini mengatakannya dengan keyakinan hatinya niscaya ia pasti masuk surga.” (HR. Muslim. 848)

9. Tidak Keluar dari Masjid Tanpa Udzur
“Kami pernah duduk bersama Abu Hurairah dalam sebuah masjid. Kamudian muadzin mengumandangkan adzan. Lalu ada seorang laki-laki yang berdiri kemudian keluar masjid. Abu Hurairah melihat hal tersebut kemudian beliau berkata : “ Perbuatan orang tersebut termasuk bermaksiat terhadap Abul Qasim (Nabi Muhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam” (H.R Muslim 655)

10. Memanfaatkan Waktu antara Adzan dan Iqamah
“Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)

11. Jika Iqamah Telah Dikumandangkan
“ Jika shalat wajib telah dilaksanakan, maka tidak beleh ada shalat lain selain shalat wajib” (H.R Muslim 710)

12. Raihlah Shaf yang Utama
“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sebaik-baik shaf wanita adalah yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah yang pertama.” (H.R.Muslim 440)
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan (pahala) yang diperoleh dalam shaf yang pertama, niscaya mereka akan mengundi untuk mendapatkannya.” (HR. Bukhari 721 dan Muslim 437)

13. Merapikan Barisan Shalat
“Hendaknya kalian bersungguh- sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian” (HR. Bukhari 717 dan Muslim 436)

14. Jangan Mendahului Gerakan Imam
“Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia ruku’, maka ruku’lah. Dan bila ia mengatakan ‘sami’allahu liman hamidah’, maka katakanlah,’Rabbana walakal hamdu’. Apabila ia sujud, maka sujudlah. Danbila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya“. (H.R. Bukhari 734)

15. Berdoa ketika Keluar Masjid
“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia membaca, “Allahummaftahli abwaaba rahmatika” (Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu). Dan apabila keluar, hendaknya dia mengucapkan, “Allahumma inni as-aluka min fadhlika(Ya Allah, aku meminta kurnia-Mu).” (HR. Muslim. 713)

16. Jika Wanita Hendak ke Masjid
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu” (Al Ahzab :33)
“Jangan kalian larang istri-istri kalian untuk pergi ke masjid, tetapi rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka”. (HR. Abu Daud dan dihasankan di dalam kitab Irwa Al Ghalil 515)
Jika seorang wanita hendak pergi ke masjid, ada beberapa adab khusus yang perlu diperhatikan :
1.Meminta izin kepada suami atau mahramnya
2.Tidak menimbulkan fitnah
3.Menutup aurat secara lengkap
4.Tidak berhias dan memakai parfum

Taruhlah Keberanian dan ketakutanmu pada tempatnya

Mereka yang menebarkan maksiat punya keberanian...
Mereka yang melakukan penyelewengan dan Menyesatkan Manusia punya keberanian...
Kenapa kita yang punya niat menegak kan kebenaran, membela yang Hak, menjalankan sesuatu yang kita yakini Benar kadang kadang dihantui perasaan takut, takut semacam ini sebagai penyakit rohani...
Mereka berani terang terangan membuka judi,
Mereka berani terang terangan di tengah jalan umum membuka botol minum minuman keras dan mabuk sempoyongan,
Mereka berani terang terangan di tempat ramai merampok dan menodong..
Mereka berani korupsi memakan uang yang bukan Haknya, mereka berani dan berani untuk sesuatu yang sesat dan menyesatkan,
Kenapa kita tiba tiba dihadapan sesuatu yang kita yakini benarnya kita jadi lemah, kita jadi takut, lebih takut kepada Manusia daripada kepada Allah..
Padahal terkena penjara manusia paling lama hanya seumur hidup kita, tapi penjara Allah, nerakanya Allah, Azabnya Allah bukankah sesuatu yang mestinya harus paling kita takuti,
Oleh karena itu Para Generasi Muda khususnya Bangkitlaahh !!!!
Tegakkan yang makruf hancurkan yang Munkar sesuai dengan kemampuanmu dengan cara bijaksana Tidak dengan cara srontal, kalau mereka yang berdiri di kubu kemungkaran punya keberanian, kenapa kita yang berdiri di atas yang Hak dan benar kadang ragu kalau kita tidak takut sama sekali...
Jadi Kita harus takut, Takut di saat melanggar perintah Allah,
Dan Kita harus berani, Berani pada saat kita merasa melaksanakan apa yang di Perintahkan Oleh Allah.

Bulan Rojab

Bulan Rojab adalah bulan ke tujuh dari bulan hijriah (penanggalan Arab dan Islam). Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad shalallah ‘alaih wasallam untuk menerima perintah salat lima waktu diyakini terjadi pada 27 Rajab ini.
Bulan Rajab juga merupakan salah satu bulan haram atau muharram yang artinya bulan yang dimuliakan. Dalam tradisi Islam dikenal ada empat bulan haram , ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satu bulan yang tersendiri, Rajab.
Dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan tersebut orang Islam dilarang mengadakan peperangan. Tentang bulan-bulan ini, Al-Qur’an menjelaskan:
“ Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalahdua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram . Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”

Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulum al-Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari-hari utama ( al-ayyam al-fadhilah ). Hari- hari utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al-Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori al-asyhur al-fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori al-asyhur al-hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.
Disebutkan dalam Kifayah al-Akhyar , bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadan adalah bulan- bulan haram yaitu dzulqa’dah, dzul hijjah, rajab dan muharram. Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan al-muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syaikh Al-Rayani, bulan puasa yang utama setelah al-Muharram adalah Rajab.

Riwayat al-Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, makaia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari makaditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya....."
"Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".

Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril : “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?”Maka berkata Jibrilb : “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.

Semoga Allah memberikan kemudahan kepada Kita untuk melaksanakan Ibadah Puasa Rojab. Aamiin ya rabbal 'alamin

Wanita Sholihah

Wanita Sholehah adalah sebaik-baik keindahan. Menatapnya, menyejukkan Qolbu. Mendengarkan suaranya, menghanyutkan bathin. Ditinggalkan menambah keyakinan.
Wanita Sholehah adalah bidadari surga yang hadir di dunia.
Wanita Sholehah adalah Ibu dari anak-anak yang mulia.
Wanita Sholehah adalah Istri yang meneguhkan jihad suami.
Wanita Sholehah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan Akhirat. (Aa’ Gym)
Wanita Sholehah adalah wanita yang menyenangkan bila dipandang mata, menyejukkan jika dilihat dan menentramkan hati suaminya.

Wanita Sholehah adl wanita yg taat pada Allah taat pada Rasul. Kecantikan tak menjadikan fitnah pada orang lain. Kalau wanita muda dari awal menjaga diri selain diri akan terjaga juga kehormatan dan kemuliaan akan terjaga pula dan diri akan lbh dicintai Allah krn orang yg muda yang taat lbh dicintai Allah daripada orang tua yg taat. Dan Insyaallah nanti oleh Allah akan diberi pendamping yg baik. Agar wanita solehah selalu konsisten yaitu dgn istiqomah menimba ilmu dari alam dan lingkungan di sekitar dan mengamalkan ilmu yg ada.

Wanita yg solehah juga dapat berbakti terhadap suami dan bangsa dan wanita yg sholehah selalu belajar. Tiada hari tanpa belajar.
Wanita yg didunia solehah akan menjadi cahaya bagi keluarga melahirkan keturunan yg baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari.

Wanita solehah merupakan penentram batin menjadi penguat semangat berjuang suami semangat ibadah suami. Suami yakin tak akan dikhianati kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu kalau berbicara tutur kata menentramkan batin tak ada keraguan terhadap sikapnya.

Wanita sholehah akan membawa kebaikan bagi dirinya maupun orang lain karena kedekatannya dengan Allah swt. Pesona wanita sholehah tidak kalah dari kecantikan wanita manapun. Allah swt memberikan kemuliaan kepada wanita sholehah dengan menjadikannya bidadari di surga. Dari wanita sholehah lah kelak akan lahir generasi-generasi yang berkualitas.
”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)
Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.

Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.
Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri sholehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Nabi Muhammad saw bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang sholehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim).

SYARAT AGAR BERKUMPUL DENGAN KELUARGA DI SURGA

Bagi muslimin ada satu reuni yang memiliki nilai luar biasa, yaitu kesempatan bertemunya kembali keluarga besar seketurunan di tempat baru yang sangat menyenangkan di akhirat kelak.
 
Allah berfirman dalam QS Ar-Ra'd [13]: 22-24 yang artinya
 
"Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), yaitu Surga 'Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama orang yang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak-cucu mereka, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), 'salaamun alaikum bimaa shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). 'Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu"
 
Sayyid Quthb dalam "Tafsir Fi Zhilalil-Qur'an" menjelaskan peristiwa di atas laksana sebuah festival atau reuni dimana mereka saling bertemu, mengucapkan salam, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan dan menggembirakan serta penuh dengan penghormatan.
 
Kebersamaan di surga tersebut tentu tidak mudah untuk dicapai, karena dalam kisah yang dijelaskan Alquran banyak keturunan/keluarga yang tidak lagi bisa bertemu di akhirat, seperti: Nabi Nuh dengan putra dan istrinya, Asiyah yang solehah dengan suaminya (Firaun), dan Nabi Luth dengan istrinya. Namun bertemunya keluarga besar di surga bukan pula sesuatu yang tidak mungkin.
 
Allah menjelaskan dalam QS. Ar-Ra'd [13] : 18-21 kita bersama keluarga besar bisa bertemu di surga 'Adn, asal dapat memenuhi delapan syarat.
 
>>Pertama, memenuhi seruan Tuhannya Barang siapa yang patuh kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan pembalasan yang sebaik-baiknya.
 
>>Kedua, memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian. Janji Allah disini mutlak, meliputi semua macam perjanjian. Janji terbesar yang menjadi pokok pangkal semua perjanjian ialah janji iman. Perjanjian untuk setia menunaikan segala konsekuensi iman.
 
>>Ketiga, menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan. Dalam hal ini taat secara paripurna, istiqomah yang berkesinabungan, dan berjalan di atas sunnah sesuai dengan aturan-Nya dengan tidak menyimpang dan tidak berpaling.
 
>>Kempat, takut kepada Allah. Takut kepada Allah dan takut kepada siksaan yang buruk dan menyedihkan pada hari pertemuan yang menakutkan.
 
>>Kelima, sabar. Sabar atas semua beban perjanjian di atas (seperti beramal, berjihad, berdakwah, berijtihad), sabar dalam menghadapi kenikmatan dan kesusahan, dan sabar dalam menghadapi kebodohan dan kejahilan manusia yang sering menyesakkan hati.
 
>>Keenam, mendirikan Shalat. Ini termasuk juga memenuhi janji dengan Allah. Shalat ditonjolkan karena merupakan rukun pertama perjanjia ini, sekaligus menjadi lambang penghadapan diri secara tulus dan sempurna kepada Allah. Juga penghubungan yang jelas antara hamba dengan Tuhan, yang tulus dan suci.
 
>>Ketujuh, Menginfakkan sebagian rezeki secara sembunyi atau terang-terangan.
 
>>Kedelapan, menolak kejahatan dengan kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini diperintahkan membalas kejelekan dengan kebaikan apabila tindakan ini memang dapat menolak kejahatan itu, bukan malah menjadikan yang bersangkutan semakin senang berbuat kejahatan.
 
Delapan syarat ini telah Allah jamin akan menghantarkan seseorang dapat berkumpul di surga 'Adn. Mereka mendapati tempat kesudahan yang baik.
 
Di samping masuk surga, mereka juga dimuliakan dengan bertemunya kembali dengan orang-orang yang mereka cintai. Hal ini merupakan kelezatan lain yang mereka rasakan di dalam surga. Semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin..

7 Tanda Kebahagiaan Dunia

Ibnu Abbas ra. adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat telaten dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW, selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di masjid. Suatu hari ia ditanya oleh para tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 (tujuh) kunci kebahagiaan dunia, yaitu:

1. Qalbun syakirun (hati yang selalu bersyukur)
Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah cerdas memahami sifat-sifat ALLAH SWT, sehingga apapun yang diberikan ALLAH, ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan ALLAH.

Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu, “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Dan bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya.

2. Al azwaju shalihah (pasangan hidup yang sholeh)
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang sholeh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak istri dan anaknya kepada kesholehan. Berbahagialah menjadi seorang istri bila memiliki suami yang sholeh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak istri dan anaknya menjadi muslim yang sholeh. Demikian pula seorang istri yang sholehah, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya.

3. Al auladun abrar (anak yang sholeh)
Saat Rasulullah SAW thawaf, beliau bertemu dengan seorang anak muda yang pundaknya lecet- lecet. Setelah selesai thawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu, “Kenapa pundakmu itu?” Jawab anak muda itu, “Ya Rasulullah, saya dari Yaman, saya mempunyai seorang ibu yang sudah udzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika sholat, atau ketika istirahat, selain itu sisanya saya selalu menggendongnya” Lalu anak muda itu bertanya, ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?” 

Nabi SAW memeluk anak muda itu dan mengatakan, “Sungguh ALLAH ridho kepadamu, kamu anak yang sholeh, anak yang berbakti, tapi anakku ketahuilah, cinta orangtuamu tidak akan terbalaskan olehmu” Dari hadist tersebut kita mendapat gambaran bahwa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua, namun minimal kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang sholeh, dimana doa anak yang sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan ALLAH.

4. Albiatu sholihah (lingkungan yang kondusif untuk iman kita)
Kita tentu boleh mengenal siapapun, tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat, haruslah orang- orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Sebagaimana Rasulullah yang menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang sholeh yang akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah.

5. Al malul halal (harta yang halal)
Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sadaqoh, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdo’a sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya didapat secara haram, bagaimana doanya dikabulkan?” Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena do’anya akan sangat mudah dikabulkan ALLAH. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya, maka hati semakin bersih, suci dan kokoh, sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya.

6. Tafakuh fi dien (semangat untuk memahami agama)
ALLAH menjanjikan nikmat bagi umat-NYA yang menuntut ilmu, semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada ALLAH dan rasul-NYA. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan meng “hidup” kan hatinya, hati yang “hidup” adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman.

7. Al-umrul mabruk (umur yang baroqah)
Umur yang baroqah itu adalah umur, yang selalu diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak nostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya, iapun cenderung kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome).

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Sang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini, bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan ALLAH. Inilah semangat “hidup” orang-orang yang baroqah umurnya.

Do'aku

Subhanallah Ya Allahh..
Begitu besarnya rasa cintaMu kepadaku..
Sehingga Engkau memilihku menjadi bagian dari orang-orang yang kuat...
Menjadi  orang-orang yang senantiasa berjuang dan bertahan melawan arus kehidupan..
Yaa Allah Yaa Rahman,,
Aku tahu,,,disaat Engkau berikan aku ujian dan cobaan
Dari sanalah Engkau meminta  bukti atas doa-doa yang kupanjatkan..
Ketika aku meminta kekuatan..
Maka Engkau akan memberikanku cobaan dan tantangan..
Engkau akan melihat sejauh mana aku bisa bertahan...
Sejauh mana aku bisa tetap mengingatMu..
Di saat aku berhasil melewatinya..
Engkau tinggikan derajatku disisiMu..
Subhanallah..Allahhu Akbar..
Jadikanlah aku hamba yang tetap berhusnuzhan atas alur cerita yang telah Kau gariskan untuk kehidupanku...
Yaa Allah Yaa 'Aziz..
Berikanlah aku kesabaran dan kekuatan seperti para Nabi kebanggaanMu..
Seperti  Nabi 'Ayub dengan penyakitnya..
Seperti Nabi Ibrahim ketika kaumnya hendak menghancurkannya...
Yaa Rabbi..
Aku sadari..masalah yang tengah kuhadapi saat ini
Tak ada apa-apanya dibandingkan dengan ujian bagi para Nabi..
Bagi para penegak syariatMu..
Aku sadari.seharusnya aku tak putus asa..
tak menyerah dengan semua ini..
Karena harusnya aku tahu dan sadari..
Bahwa aku..masih memilikiMu disisiku..
Aku masih memiliki keluarga yang tulus menyayangiku..
Aku masih memiliki teman-teman dan guru-guru yang senantiasa menghibur dan membimbingku..
Aku yakin Yaa Allah..
Aku pasti bisa hadapi semua ini..
Jadikan Aku sebagai seorang Muslimah yang TANGGUH..
Seorang Muslimah yang TEGAR..
Seorang Muslimah yang bisa dibanggakan..!!
Yaa Allah..semoga semua ini membuatku lebih bijaksana dan lebih bersabar..
Karena ketika Engkau memberiku 1 masalah..
Engkau akan memberiku 100 cara untuk menyelesaikannya..

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan...??

keutamaan Qiyamul Lail ( Sholat malam )

Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. (QS. Adz-Dzariyat : 15-17)

Ketika menjelaskan ayat ketujuh belas ini dalam Fii Zhilaalil Qur'an, Sayyid Qutb berkata: "Mereka itulah yang bangun di penghujung malam tatkala orang-orang terlelap. Mereka menghadapkan dirinya kepada Allah dengan memohon ampunan dan kasih sayang-Nya. Mereka tidak merasakan nikmatnya terlelap kecuali sejenak dan tidak tidur pada malam hari kecuali sebentar. Mereka asyik bersama Rabbnya di keheningan malam"

Adapun keutamaan qiyamul lail yang tersirat dalam hadits quliyah beliau adalah sebagai berikut:

1. Salah satu jalan menuju surga

Rasulullah SAW bersabda:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ

Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim dan shalatlah kalian pada saat manusia tidur malam, maka kalian akan masuk surga dengan tenang. (HR. Ibnu Majah, dan Hakim)

2. Menaikkan Derajat di Surga

Bukan hanya sekedar masuk surga, orang yang ahli qiyamul lail akan mendapatkan kamar-kamar yang istimewa. Derajat ini disediakan bagi orang yang melaksanakan qiyamul lail.

إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن آلان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام

Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya, Allah sediakan untuk orang yang memberi makan, berkata lemah lembut, melanjutkan puasa, menebar salam, dan shalat malam pada saat orang lain sedang tidur. (HR. Baihaqi, dishahihkan Al-Albani)

3. Kebiasaan orang-orang pilihan dan penghapus dosa

Keutamaan qiyamul lail berikutnya adalah, bahwa amalan ini merupakan amal orang-orang pilihan, orang-orang shalih. Qiyamul lail mendekatkan pelakunya kepada Allah, penutup kesalahan dan dosa.

عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ

Lakukanlah shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia pendekat kepada Rabbmu, penutup kesalahan dan pencegah dosa. (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani)

4. Shalat paling utama setelah shalat fardhu

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ

Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (HR. Muslim)

5. Banyaknya ayat Al-Qur'an yang dibaca ketika qiyamul lail menjadi penentu derajat seseorang di sisi Allah

Semakin lama atau panjang shalat seseorang, yakni dengan memperlama berdiri karena panjangnya ayat yang dibaca, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْمُقَنْطَرِينَ

Barangsiapa yang shalat (malam) dengan membaca sepuluh ayat maka tidak dicatat sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seratus ayat maka dicatat sebagai orang yang taat. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seribu ayat maka dicatat sebagai muqanthirin (orang yang dapat pahala sebesar satu qinthar). (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)

Semoga keutamaan qiyamul lail di atas semakin memotivasi kita untuk melaksanakan qiyamul lail.

Tiga Pertanyaan Dijawab dengan Satu Tamparan

Pemuda : Pak anda orang alim apakah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan saya?
Imam : Saya hamba Allah dan dengan izin-Nya saya akan menjawab pertanyaan anda.
Pemuda : Anda yakin? Sedangkan Profesor dan ramai orang yang pintar tidak mampu menjawab pertanyaan saya.
Imam : Saya akan mencoba sejauh kemampuan saya.
Pemuda : Saya ada 3 pertanyaan:-
1.Kalau memang Tuhan itu ada,tunjukan wujud tuhan kepada saya
2.Apakah yang dinamakan takdir
3.Kalau syaitan diciptakan dari api kenapa dimasukan ke neraka yang dibuat dari api,tentu tidak menyakitkan buat syaitan. Sebab mereka memiliki unsur yang sama. Apakah Tuhan tidak pernah berfikir sejauh itu?

Tiba-tiba Imam tersebut menampar pipi pemuda tadi dengan keras.(Plak)

Pemuda : Kenapa anda marah kepada saya?(sambil menahan sakit)
Imam : Saya tidak marah. Tamparan itu adalah jawaban saya atas 3 pertanyaan yang anda ajukan kepada saya.
Pemuda : Saya sungguh-sungguh tidak mengerti.
Imam : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Tentu saja saya merasakan sakit.
Imam : Jadi anda percaya bahwa sakit itu ada?
Pemuda : Ya!
Imam : Tunjukan pada saya wujud sakit itu!
Pemuda : Tidak ada.
Imam : Itulah jawaban pertanyaan pertama. Kita semua merasakan kewujudan Tuhan tanpa mampu melihat wujudnya.
Imam : Apakah tadi malam anda bermimpi akan ditampar oleh saya?
Pemuda : Tidak.
Imam : Apakah pernah terfikir oleh anda akan menerima tamparan dari saya hari ini?
Pemuda : Tidak.
Imam : Itulah yang dinamakan takdir.
Imam : Terbuat dari apa tangan yang saya gunakan untuk menampar anda?
Pemuda : Kulit.
Imam : Terbuat dari apa pipi anda?
Pemuda : Kulit.
Imam : Bagaimana rasanya tamparan saya?
Pemuda : Sakit.
Imam : Walaupun syaitan dijadikan dari api dan neraka juga terbuat dari api, jika Tuhan menghendaki maka neraka akan menjadi tempat yang menyakitkan untuk syaitan.....

Lembutkan Hatimu

Mahasuci ALLOH, Zat yang Maha Mengaruniakan kasih sayang kepada makhluk-makhluk Nya. Tidaklah kasih sayang melekat pada diri seseorang, kecuali akan memperindah orang tersebut, dan tidaklah kasih sayang terlepas dari diri seseorang, kecuali akan memperburuk dan menghinakan orang tersebut. 

Betapa tidak? Jikalau kemampuan kita menyayangi orang lain tercerabut, maka itulah biang dari segala bencana, karena kasih sayang ALLOH Azza wa Jalla ternyata hanya akan diberikan kepada orang-orang yang masih hidup kasih sayang di kalbunya.

Karenanya, tidak bisa tidak, kita harus berjuang dengan sekuat tenaga agar hati nurani kita hidup. Tidak berlebihan jikalau kita mengasahnya dengan merasakan keterharuan dari kisah-kisah orang yang rela meluangkan waktu untuk memperhaikan orang lain. Kita dengar bagaimana ada orang yang rela bersusah-payah membacakan buku, koran, atau juga surat kepada orang-orang tuna netra, sehingga mereka bisa belajar, bisa dapat informasi, dan bisa mendapatkan ilmu yang lebih luas.

Rasulullah SAW dalam hal ini bersabda, "ALLOH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan hewan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan (ALLOH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).

Dari hadis ini nampaklah, bahwa walau hanya satu rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun dampaknya bagi seluruh makhluk sungguh luar biasa dahsyatnya. Karenanya, sudah sepantasnya jikalau kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan perlindungan ALLOH SWT, tanyakanlah kembali pada diri ini, sampai sejauhmana kita menghidupkan kalbu untuk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?


Kasih sayang dapat diibaratkan sebuah mata air yang selalu bergejolak keinginannya untuk melepaskan beribu-ribu kubik air bening yang membuncah dari dalamnya tanpa pernah habis. Kepada air yang telah mengalir untuk selanjutnya menderas mengikuti alur sungai menuju lautan luas, mata air sama sekali tidak pernah mengharapkan ia kembali. 


Sama pula seperti pancaran sinar cerah matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya. Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar melimpah terus tidak pernah ada habisnya.

Tidak ada salahnya agar muncul kepekaan kita menyayangi orang lain, kita mengawalinya dengan menyayangi diri kita dulu. Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya bertanya-tanya:  Apakah wajah indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini akan gosong terbakar nyala api jahannam? 

Tataplah hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yang bisa menatap ALLOH, menatap Rasulullah SAW, menatap para kekasih ALLOH di surga kelak, atau malah akan terburai karena kemaksiyatan yang pernah dilakukannya? 

Rabalah bibir manis kita, apakah ia akan bisa tersenyum gembira di surga sana atau malah bibir yang lidahnya akan menjulur tercabik-cabik?! 

Perhatikan tubuh tegap kita, apakah ia akan berpendar penuh cahaya di surga sana, sehingga layak berdampingan dengan si pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu di kerak neraka jahannam? 

Ketika memandang kaki, tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan ALLOH sehingga berhak menginjakkannya di surga kelak, atau malah akan dicabik-cabik pisau berduri. 

Memandang mulusnya kulit kita, renungkanlah apakah kulit ini akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam legam karena gosong dijilat lidah api jahannam? 

Mudah-mudahan dengan bercermin sambil menafakuri diri, kita akan lebih mempunyai kekuatan untuk menjaga diri kita. 

Jangan pula meremehkan makhluk ciptaan ALLOH, sebab tidaklah ALLOH menciptakan makhluk-Nya dengan sia-sia. Semua yang ALLOH ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa saja karunia dari ALLOH adalah jalan bagi kita untuk bertafakur jikalau hati ini bisa merabanya dengan penuh kasih sayang.

Dikisahkan di hari akhir datang seorang hamba ahli ibadah kepada ALLOH, tetapi ALLOH malah mencapnya sebagai ahli neraka, mengapa? Ternyata karena suatu ketika si ahli ibadah ini pernah mengurung seekor kucing sehingga ia tidak bisa mencari makan dan tidak pula diberi makan oleh si ahli ibadah ini. Akhirnya mati kelaparanlah si kucing ini. Ternyata walau ia seorang ahli ibadah, laknat ALLOH tetap menimpa si ahli ibadah ini, dan ALLOH menetapkannya sebagai seorang ahli neraka, tiada lain karena tidak hidup kasih sayang di kalbunya. 

Tetapi ada kisah sebaliknya, suatu waktu seorang wanita berlumur dosa sedang beristirahat di pinggir sebuah oase yang berair dalam di sebuah lembah padang pasir. Tiba-tiba datanglah seekor anjing yang menjulur-julurkan lidahnya seakan sedang merasakan kehausan yang luar biasa. Walau tidak mungkin terjangkau kerena dalamnya air di oase itu, anjing itu tetap berusaha menjangkaunya, tapi tidak dapat. Melihat kejadian ini, tergeraklah si wanita untuk menolongnya. Dibukalah slopnya untuk dipakai menceduk air, setelah air didapat, diberikannya pada anjing yang kehausan tersebut. Subhanallah, dengan ijin ALLOH, terampunilah dosa wanita ini.

Demikianlah, jikalau hati kita mampu meraba derita makhluk lain, insya ALLOH keinginan untuk berbuat baik akan muncul dengan sendirinya.

Kisah lain, ketika suatu waktu ada seseorang terkena penyakit tumor yang sudah menahun. Karena tidak punya biaya untuk berobat, maka berkunjunglah ia kepada orang-orang yang dianggapnya mampu memberi pinjaman biaya.

Bagi orang yang tidak hidup kasih sayang di kalbunya, ketika datang orang yang akan meminjam uang ini, justru yang terlintas dalam pikirannya seolah-olah harta yang dimilikinya akan diambil oleh dia, bukannya memberi, malah dia ketakutan akan hartanya karena disangkanya akan habis atau bahkan jatuh miskin. 

Tetapi bagi seorang hamba yang tumbuh kasih sayang di kalbunya, ketika datang yang akan meminjam uang, justru yang muncul rasa iba terhadap penderitaan orang lain. Bahkan jauh di lubuk hatinya yang paling dalam akan membayangkan bagaimana jikalau yang menderita itu dirinya. Terlebih lagi dia sangat menyadari ada hak orang lain yang dititipkan ALLOH dalam hartanya. Karenanya dia begitu ringan memberikan sesuatu kepada orang yang memang membutuhkan bantuannya. 

Ingatlah, hidupnya hati hanya dapat dibuktikan dengan apa yang bisa kita lakukan untuk orang lain dengan ikhlas. Apa artinya hidup kalau tidak punya manfaat? Padahal hidup di dunia ini cuma sekali dan itupun hanya mampir sebentar saja. Tidak ada salahnya kita berpikir terus dan bekerja keras untuk menghidupkan kasih sayang di hati ini. Insya ALLOH bagi yang telah tumbuh kasih sayang di kalbunya, ALLOH Azza wa Jalla, Zat yang Maha Melimpah Kasih Sayang-Nya akan mengaruniakan ringannya mencari nafkah dan ringan pula dalam menafkahkannya di jalan ALLOH, ringan dalam mencari ilmu dan ringan pula dalam mengajarkannya kepada orang lain, ringan dalam melatih kemampuan bela diri dan ringan pula dalam membela orang lain yang teraniaya, Subhanallah. 

Cara lain yang dianjurkan Rasulullah SAW untuk menghidupkan hati nurani agar senantiasa diliputi nur kasih sayang adalah dengan melakukan banyak silaturahmi kepada orang-orang yang dilanda kesulitan, datang ke daerah terpencil, tengok saudara-saudara kita di rumah sakit, atau pula dengan selalu mengingat umat Islam yang sedang teraniaya, seperti di Bosnia, Checnya, Ambon, Halmahera, atau di tempat-tempat lainnya.

Belajarlah terus untuk melihat orang yang kondisinya jauh di bawah kita, insya ALLOH hati kita akan melembut karena senantiasa tercahayai pancaran sinar kasih sayang. Dan hati-hatilah bagi orang yang bergaulnya hanya dengan orang-orang kaya, orang-orang terkenal, para artis, atau orang-orang elit lainnya, karena yang akan muncul justru rasa minder dan perasaan kurang dan kurang akan dunia ini, Masya ALLOH.

Membangkitkan Jiwa Dengan Membaca Status

Kanjeng nabi saw, kalaulah lisan manusia boleh mensifatinya, pastilah ia akan kelu sblm habis sifat yg ada padanya. Andai saja setiap saat ia merangkai kata2 pujian utknya, pastilah habis umurnya smntra masih banyak yg blm tersifati dari sosoknya. Cukuplah pujian dari Penciptanya sendiri yg mampu mensifatkan kesempurnaannya. "Wa innaka la'ala khuluqin 'adhiiim..." (Dan pujian ini senantiasa kekal se-kekal kalamNya)

Suatu hari ketika sayyidina Uwais Al-Qorni Al-Yamani ra. sedang ngasih makan dan minum seekor anjing, beliau berkata kepada anjing itu; "Hai kamu, tolong jangan sakiti aku, aq tidak akan menyakitimu. Adapun jika nanti di hari kiamat aq melewati shirot dengan selamat sampai di surga, maka aku lebih baik darimu. Namun jika aku terjatuh dari shirot dan masuk neraka, maka kamu lebih baik dariku" Subhanallah!

Seandainya Tuhan menghendaki, maka semua manusia akan taat dan beriman. Sbgmn yg terjadi pada planet2, matahari, bintang, bulan, awan, angin, gunung, tetumbuhan, hewan2 di darat dan di laut. Tapi Tuhan tidak menghendaki manusia spt mrka semua, krn manusia adlh ciptaanNya yang paling istimewa, karenanya iman dan taat mereka jg harus istimewa. Iman dan taat yang karena cinta dan sukarela, bukan karena terpaksa!

Ho No Co Ro Ko Do To So Wo Lo Po Do Jo Yo Nyo Mo Go Bo Tho Ngo, Kumpulno dunyomu sak akeh-akehe, kuatno awakmu sak kuwat-kuwate, pinterno akalmu sak pinter-pintere, duwurno pangkatmu sak duwur-duwure, awakmu bakal MATI. Mung Gusti Allah sing sugih, mung Gusti Allah sing kuwat, mung Gusti Allah sing pinter, mung Gusti Allah sing paling duwur. "Kullu Man 'Alaiha Fan, Wa Yabqo Wajhu Robbika Dzul Jalaali Wal Ikrom..."

Perjalanan menuju stasiun akhir (Allah SWT) sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an, "wa anna ila robbikal muntaha..." selama hidup ini masih berjalan adalah langkah pertama, langkah pertama, langkah pertama, terus tetap pada langkah pertama. Hingga ajal menjeput! Ya Robbi Sallimna sallimna sallimna likai nalqoka wa nahnu salimin...

Kesedihan adalah makhluk. karenanya ia bisa kita sapa dan kita ajak berbicara untuk menurut kepada kita. Menyuruhnya bukan berarti mengusirnya atau membuat dia tidak ada, melainkan sekedar agar kesedihan kita itu tidak sampai dirasakan oleh orang lain akibatnya.

Di zaman yg matre kya gini susah sekali rasanya untuk tidak matre, tapi setidaknya kita masih diberi iman meskipun kadang seperti gak beriman, masih mau shalat meskipun hampir tidak pernah khusyu', masih mau mendengarkan adzan meskipun belum tentu mendatanginya, masih kadang-kadang mau membantu orang lain klo diminta. Ya lumayan lah, daripada gak sama sekali! "Ma la yudroku kulluh, la yutroku kulluh"

Apakah karena ketulianku, maka aku tak bisa mendengar? ataukah karena kebodohanku, maka aku tak tahu? ataukah karena kerasnya hatiku, maka aku tak merasa? Tuhanku memanggil2ku saat aku hampir hanyut dalam lumpur dosa, dengan panggilan yg lebih dari panggilan seorang ibu pada anaknya," Duhai hambaku yg terlampau kejam atas dirinya sendiri, janganlah kamu putus asa dari rahmatKu, karena AKU mengampuni setiap dosa".

Meskipun Aku belum pernah menatap wajah beliau yang elok nan indah mempesona "habibunal mustofa", tapi alhamdulillah, aku pernah menatap wajah orang yang pernah melihat orang yang pernah melihat orang yang pernah melihat sampai kepada orang yang pernah melihat beliau shalawatu robbi wa salaamuhu 'alaih...!

Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin khoiril kholaiq, sholatan nanalu biha husnar rofiq, wa amaanat thoriq, wal faroja min kulli syiddatin wa dliiq, bihurmatin nabiyyi wash shiddiq, wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim...!

Kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengajari kita bagaimana caranya shalat, baca qur'an, qiyamullail, zakat, puasa, haji, dan sedekah. Tapi jg mengajari kita bagaimana caranya mencintai, menyayangi, mengasihi, menyantuni, memaafkan, memahami orang lain, dan meramaikan serta merawat bumi, dsb.

Perlahan airmataku pun mengalir mengikuti sepanjang jalan, bukan karena aku tak makan tak minum, tak berbaju, ataupun tak bertempat tinggal. Tapi lebih karena malu dengan diriku sendiri yang selalu saja menganiaya diri sendiri, sementara Tuhan selalu sayang kepadaku. Astaghfirullah...!

Tuhan, diantara kami memang tidak ada yang sempurna... itu karna Engkau menciptakan kami begini adanya. Jadi tidak ada alasan bagi siapa pun dari kami untuk menganggap bahwa dirinya lebih sempurna dari yang lain, karena itu tidak sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya.

Sungguh Allah lebih bahagia dengan taubatnya orang mukmin daripada bahagianya kalian dengan kembalinya barang milik kalian setelah hilangnya. Ya Rabb, Tubna ilaik, fabirohmatika wa fadllika faqbal taubatana ilaik....

Buatlah Tuhanmu ridlo kepadamu,... karena jika Dia sudah ridlo kepadamu, maka sebesar apapun kesalahan yang sudah kamu lakukan, pasti akan dimaafkan. Sebaliknya, sebanyak apapun kebaikan yang sudah kamu kerjakan, jika Dia tidak ridlo, maka yang dilihat dari kamu adalah kesalahan2mu.

Cinta, ketulusan, serta kasih sayang yang murni karena Allah... Itu yang akan tetap hidup, meskipun raga telah mati. (mengenang hadlratus syeikh al-imam muhammad mutawalli asy-sya'rawi rahimahullah)

Subhaanakallahumma khoiro mu'allimin,
'allamta bil qolamil quruna ula
Arsalta bittauroti musa mursyidan,
wabnal batuli fa'allamal injila
wafajjarta yanbu'al bayaani muhammadan,
fasaqol haditsa wa nawalat tanzila
~ Ahmad Syauqi ~

Keyakinan yang paling tidak bisa tergoyahkan oleh apapun dan oleh siapapun adalah keyakinan akan datangnya kematian!

Munajatku

Ya Tuhan...
Hamba tahu diri ini tak berarti apa-apa tanpa-MU
Bagaimana tidak lebih tak berarti lagi jika Engkau melenyapkannya

Ya Tuhan...
Jazad ini tak berdaya apa-apa tanpa pertolongan-Mu
Bagaimana tidak lebih tak berdaya lagi jika Engkau membinasakannya

Ya Tuhan...
Rahmat-Mu meliputi setiap apa yang ada di jagat raya ini
Bagaimana hamba tidak Engkau rahmati jika bagian darinya

Ya Tuhan...
Engkau mengiming-imingi hamba surga dan segala isinya
Bagaimana hamba tidak mengharapkan hal itu

Ya Tuhan...
Engkau menakut-nakuti hamba dengan api neraka dan siksanya
Bagaimana hamba tidak takut akan hal itu

Ya Tuhan...
Padahal Engkau memerintahkan hamba untuk menyembah-Mu
Hanya karena Engkau semata, bukan karena surga ataupun neraka

Ya Tuhan...
Engkau perintahkan hamba untuk selalu sabar
Bagaimana hamba bisa sabar dengan apa yang hamba tidak ketahui

Ya Tuhan...
Engkau perintahkan hamba untuk selalu bersyukur
Bagaimana hamba bisa syukur padahal syukur itu sendiri butuh disyukuri

Ya Tuhan...
Engkau yang maha terpuji....
Engkau yang maha tahu....
Engkau yang maha Rahman...
Engkau yang maha Rahim...

Ya Tuhan...
Hamba pasrahkan segala urusan hamba kepada-Mu
Karena hamba adalah semata-mata milik-Mu

Lima Pokok Al-Qur'an


Muhammad Al Ghazali (1917 – 1996) siapa yang tidak mengenalnAya di dunia islam dan khususnya timur tengah ,seorang dai dan pemikir yang karangan – karangannya telah memperkaya khazanah perpustakaan islam. Ia terkenal dengan dakwahya yang begitu banyak menyoroti kelemahan kelemahan umat islam dan dalam waktu bersamaan ia pun bisa berdakwah begitu menyentuh dan membangkitkan kesadaran umat islam.

Karya Al Ghazali begitu banyak hingga mencapai 60 karya tulis, salah satu karyanya yang terkenal adalah Al Mahawir Al Khamsah Lil Quran Al Karim. Karya ini membuktikan bahwa Al Ghazali memiliki perhatian yang cukup serius dalam bidang kajian Al Quran dan tafsir, disamping karyanya yang serupa yakni Nahwa Tafsir Maudhui dan Nazharat fi Alquran. Karya Al Mahawir Al Khamsah lebih tepat disebut sebagai pengantar untuk memahami karyanya dalam bidang tafsir yaitu nahwa tafsir maudhui. Tafsir maudui yang dimaksud Al Ghazali ini adalah memahami pesan -pesan utama yang ada di dalam setiap surat dan semangat yang terkandung didalamnya. Sehingga setiap surat tidak ditafsirkan secara urut ayat tetapi hanya menarik benang merah yang ada didalamnya, sehingga nampak jelas apa sesungguhya pesan utama yang ada dalam setiap surat yang ada di dalam Al Qur'an.

Menurut Al Ghazali ada lima fokus pembahasan yang sering dan paling penting yang terdapat dalam Al Quran. Pertama adalah Allah Al Wahid, Allah Maha Esa. Kedua, Alam semesta, Al Kaun yang menunjukkan adanya sang penciptanya. Ketiga, kisah –kisah Al Quran. Keempat, kebangkitan dari kubur dan adanya pembalasan, al baa'st wa al jaza'. Kelima, aspek pendidikan dan tasyri'.

Allah Al Wahid, Allah Maha Esa merupakan fokus pembahasan yang banyak dan paling penting yang disampaikan Al Quran. Oleh karena itu kita melihat ayat - ayat Al Quran menolak konsep banyak tuhan atau syirik. Menurut Al Quran tuhan tuhan yang disembah selain Allah adalah nama –nama hasil rekayasa manusia. Allah-lah Maha Esa.Tempat bergantung semua makhluk, tidak beranak dan diperanakkan dan tiadak ada satupun yang menyamainya (QS Al Ikhlas : 1 – 4 ). Dialah pencipta segala sesuatu ( QS : Az – Zumar :62 ). Dua ayat diatas cukup jelas mengenai konsep ketuhanan dalam Al Quran. Ia menolak segala konsep trinitas , syirik dan tidak percaya tuhan (Mulhid, komunis), Untuk membuktikan Allah itu Maha Esa menurut Al Ghazali sangatlah banyak dalam Al Quran, akan tetapi dalam sejarahnya umat islam justru sibuk membuktikan keesaan Allah melalui metode filsafat yunani yang mendominasi pemikiran kalam islam. Seandainya umat Islam mengambil konsep akidah mereka dari Al Quran saja tentu mereka akan bebas dari keruwetan filsafat yunani (hlm, 13). Disamping itu Al Quran juga menolak segala bentuk syirik bahkan menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan yang segala keinginannya harus dipenuhi juga dianggap sebagai bentuk kekafiran dan kekufuran. Dalam bahasa tegas Al Ghazali mengatakan tidaklah penting apakah kesyirikan itu dalam bentuk patung yang dipahat atau pemimpin yang mecitrakan dirinya seprti firaun. Cukuplah hati dan pikiran yang kosong dari Allah, hanya mengikuti hawa nafsu semata mata mengingat dunia dan mengingkari akhirat dan hanya mengikuiti seruan hawa nafsu belaka dapat dianggap satu bentuk kekufuran, jika tidak lantas apalagi yang pantas disebut kekufuran itu ( hal.50 ). Umat islam akan bisa selamat jika menjadikan tauhid sebagai filsafat hidup dan spirit mereka,bukan semata mata hanya jargon kosong.

Fokus kedua, Al Quran adalah alam yang menunjukkan adanya Sang Pencipta alam semesta. keindahan dan keteraturan semesta, pergantian siang dan malam, hujan turun dari langit yang memberikan kehidupan bagi bumi, perputaran angin serta langit bumi menjadi tanda - tanda dan sekaligus menunjukkan adanya Sang Penciptanya (QS Al Jatsiah : 3–6 ) menurutnya, keterbukaan kita dalam memahami alam semesta merupakan tuntutan Al Quran (hal. 5-60). Kemunduran umat islam lebih banyak disebabkan karena mereka kurang memperhatikan dan mempelajari alam semesta (Hal. 57). Iman yang dibangun tanpa memperhatikan ayat- ayat kauniah dan tuntutan Al Quran akan berubah menjadi pemikiran yang rumit dan penalaran penalaran filsafat teoritis yang mati (Hal. 57). Umat Islam sibuk membaca kitab kitab (tauhid atau filsafat islam) yang suda mati dan mereka tidak membaca alam terkembang ini padahal Al Quran sering kali mendorong kita untuk memahami ayat – ayat kauniah ini.(Hal. 58). Menurut Al Ghazali mengaibakan dan tidak peduli untuk mengkaji alam semesta merupakan pintu kebodohan dan kesesatan. Sesungguhnya islam membangun ma'rifatnya kepada Allah dengan pemahaman yang mendalam terhadap alam dan mengkajinya terus menerus. Ilmu yang jauh dari pemahaman terhadap alam semesta merupakan penyimpamgan yang berasal dari yunani bukan metode islam dan orang orang yang begitu cenderung terhadap penyimpangan ini telah membahayakan risalah islam (Hal. 53).

Fokus ketiga adalah kisah kisah Al Quran. Al Quran memang demikian banyak menceritakan kisah kisah para nabi dan rasul dan kisah kisah umat sebelum Rasulullah. Menurutr Al Ghazali semua kisah Al Quran meskipun satu kisah diulang diulang diberbagai surat bukanlah satu bentuk pengulangan tanpa memiliki arti dan tujuan sendiri. Dengan kata lain setiap pengulangan kisah yang sama memiliki konteks dan pesan yang ingin disampaikan dan saling menyempurnakan satu sama lain. Seperti kisah Nabi Adam AS. (Hal. 83)

Menurut Al Ghazali kisah kisah Al Quran merupakan media dan alat pendidikan. Dengan memahami kisah –kisah Al Quran Kita dapat melihat bahwa penyakit sosial masyarakat memiliki kemiripan meski mereka dipisahkan oleh waktu yang sangat lama. Tuduhan penyihir dan orang gila yang dituduhkan oleh umat Nabi Nuh kepadanya sama juga dengan yang dituduhkan oleh orang Quaisyi kepada Rasulullah. Seolah -olah mereka saling berpesan untuk tuduhan yang sama (QS Azd Dzariat : 52–54). Begitu juga sikap para elit kaum nuh yng memandang rendah orang orang miskin sama dengan sikap yang ditampilkan orang Quraisy ( QS 27 : Ayat 29-30). Kisah Al Quran sebelum ia menjadi bukti historis ia merupakan penjelas bagi aqidah, adab, ibadah, dan politik. Untuk memahami kisah kisah Al Qur'an ini dengn baik,maka Al Ghazali menawarkan satu tafsir tematik yang menghimpun semua kisah –kisah yang ada dalam Al Quran agar dapat dipahami dengan baik. Tujuan utama kisah dalam Al Quran adalah agar umat islam dapat memahami sunnah sunnah Allah di alam semesta dan sunnahnya yang berlaku bagi masyarakat sehingga umat Islam tidak berupaya untuk melampuinya dan selalu sejalan dengan Sunnah Allah. Menurut Al Ghazali, kita umat islam akan bisa menguasai dunia ini dengan baik jika kita berinteraksi dengan benar terhadap sunnah sunnah Allah di alam semesta ini.

Fokus keempat adalah kebangkitan dari kubur dan pembalasannya. Ketika Allah menciptakan manusia sebenarnya manusia diciptakan untuk abadi di surga. Manusia hidup di dunia hanya untuk sementara. Al Quran banyak bicara tentang akhirat dan hisab. Ada surga yang penuh dengan nikmat dan ada neraka yang penuh dengan adzab dan kekal didalamnya hanya saja banyak manusia yang tidak percaya akan akhirat dan tidak bersiap untuk bertemu dengan Allah dan hidup di dunia dengan segala perbuaatn maksiat. Oleh karena itu Al Quran selalu menyebut dan mengulang tema kebangkitan dari kubur dan adanya hisab di Akhirat, hampir semua surat selalu menyebut masalah ini bahakn surat Al Fatihah yang dibaca dalam shalat 5 waktu menyebutkan hari pembalasan ini (Maliki Yaumiddin).

Dalam Al Quran, Allah menjelaskan bahwa Ia akan menegakkan keadilan dan menghukum orang orang zhalim: pada hari itu semua manusia akan dibalas apa yang pernah mereka lakukan.Hari itu tidak ada kezhaliman. Dan Allah sangat cepat perhitungannya (QS Al Ghofir : 17 ). Dunia ini tempat untuk menguji manusia, tempat beramal bukan untuk menerima hasil juga bukan tempat tegaknya keadilan. Banyak Para Nabi yang terbunuh, kebohongan seperti kebenaran yang tersebar luas, keseimbangan harus dikembalikan dan tempatrnya di akhirat. Al Quran menghadirkan pembicaraan tentang kiamat seolah–olah ia hadir dihadapah kita, mendidik kita bahwa setelah dunia ini ada akhirat tempat kita mempertanggungjawabkan apa yang telah kita lakukan disini,di dunia.

Pendidikan seperti apakah yang di inginkan Al Quran? Pendidikan itu adalah pendidikan rabbaniah, Peradaban yang rabbaniah, kebudayaan rabbaniah. Manusia rabbani adalah manusia yang mengetahui hakikat dirinya dan selanjutnya ia bergerak didalam kebenaran dan kebaikan. Oleh karena itu Al Quran banyak menyebutkan apa saja yang dicintai Allah dan apa saja yang tidak dicintai Allah. Ini menurut AL Ghazali memiliki makna tarbiyah (pendidikan). Karena seorang mukmin akan melakukan apa yang dicintai Allah dan meninggalkan apa yang dibenci Allah. Dan keduanya memiliki makna ibadah, karena ibadah tidak hanya di dalam masjid tetapi ia bisa dilakukun di segala tempat (Hal.160)

Sedangkan fokus kelima adalah dbidang pendidikan dan tasyri'. Untuk ini Al Ghazali membuat pembahasan tersendiri dan menghimpun banyak ayat perbuatan apa saja yang dicintai Allah dan apa saja yang tidak dicintai Allah. Misalnya, Allah tidak mencintai orang yang melampaui batas, Allah mencintai orang yang yang suka berbuat baik,mencintai orang yang suka bertaubat, orang bertakwa,orang yang suka bertawakal dan sebagainya. Tidak mencintai orang yang berbuat sombong, suka berbuat dosa, penghianat, suka berlebih-lebihan, suka berbuat kerusakan dan sebagainya.

Kiranya karya Al Ghazali ini perlu dikaji scara seksama oleh para santri pesantren yang ingin mempelajari tafsir atau lebih tepatnya kitab ini sebagai muqoddimah atau pengantar belajar tafsir karena sering kali kita langsung mengajarkan satu kitab tafsir kepada para santri tanpa kita memberikan satu bentuk pengantar kepada mereka bahkan mungkin kita pun tidak tahu apakah sebenarnya tema sentral atau fokus utama kandungan Al Quran itu. Paling tidak karya ini dapat membantu para pengampu tafsir dikalangan pesantren khususnya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kajian tafsir ketika mengajar tafsir. Disinilah Urgensi karya Al Ghazali ini dan kontribusinya dalam pengembangan studi Al Quran patut untuk diapresiasi.

Iiqodhun Nufus Biqiroati Status (Membangkitkan Jiwa Dengan Membaca Status)

Cinta... Ringkasnya adlh anugerah tuhan, yg hampir tak seorangpun mns yg tdak diberi cinta, meskipun dgn kadar yg berbeda. Puncak terindah cinta adlh ktk 2 hati sudah menyatu, sementara yg paling menyedihkan adlh ktk orang yg kau cinta tdk mencintaimu.Spt kata penyair;"Aku dibuat gila oleh laila, sementara laila dibuat gila oleh selainku#Dan wanita selain laila dibuat gila olehku, sementara aku tidak menginginkannya"

"Kebaikanmu (yang diridloi Allah) akan berdampak/bermanfaat bukan hanya pada dirimu saja, tapi pada siapa saja yang Ia kehendaki. Khususnya keluarga serta keturunan-keturunanmu." *tafsir surat al-kahfi ayat 18* (kado cinta di malam jum'at, madrasatul hubb, 26 jumadil ula 1432 H)

"Orang yang kuat bukanlah orang yang selalu menang berkelahi, orang yang kuat bukanlah orang yang bisa bertindak sewenang-wenang, tapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan emosi saat dia marah, mampu menahan hasrat/keinginan saat dia hendak mengerjakan apa yg dilarang agama." (madrasatul hubb, 24 jumadil ula 1432 H)


"Kita hidup di atas bumi ini sebenarnya hanya numpang saja sama orang-orang shalih, karena bumi ini diwariskan Allah bukan untuk siapa-siapa melainkan untuk hamba-hambanya yang shalih-shalih. Maka dari itu, cintailah orang-orang shalih, hormati mereka, muliakan mereka, karena tanpa adanya mereka dunia ini sudah pasti kiamat. Robbi fanfa'na bibarkatihim, wahdinal husna bihurmatihim, wa amitna fi thoriqotihim..."


"Di saat Allah tahu bahwa terdapat kecintaan yang sangat besar di hati nabi muhammad kepada umatnya. Maka Allah memberikan pilihan kepada beliau, "Jika kamu mau, maka akan AKU serahkan urusan umatmu (sesuai keinginanmu) kepadamu." Apa jawab beliau? (perhatikan betapa cerdasnya beliau) jawab beliau; "Tidak Tuhanku, engkau lebih sayang kepada mereka daripada aku". Kemudian Allah melanjutkan:"fala ukhzika fihim abadan" (klo begitu, "maka AKU tidak akan menyia2kan (harapan)mu pada mereka.")Shallallahu 'alihi wa alihi wa ashabihi daiman...!


Munajat Nabi Ibarahim untuk kaumnya:"Gusti, tiyang2 ingkang nderek kulo niku bolo kulo gusti! Lajeng tiyang2 ingkang mboten purun nderek kulo nggih dos pundi saene, wong njenengan nyepuronan kemawon?!" Kanjeng nabi muhammad SAW ketika turun ayat,"walasaufa yu'thika robbuka fatardlo", matur dateng gusti Allah: "Menawi kados mekaten, kulo dereng bade ridlo menawi tesih wonten umat kulo teng neroko."


"Tuhanku, hamba adalah orang yang ahli maksiat, dan hamba malu untuk meminta sesuatu padaMu. Akan tetapi hamba hendak meminta kepada siapa lagi, sementara hanya Engkau yang kuasa memberi?!" *do'a ini mujarrob*


"Uripo sak karepmu, awakmu bakal mati" Dadi nek wis wani urip, kudu wani mati. Nek ora wani mati yo ojo urip, Nek ora wani urip yo ndang matio. Wani mati tetep mati, ora wani mati yo tetep mati. Saiki wis kadung urip yo gelem ra gelem kudu siap-siap mati. (KH. Syairozi, lamongan, jatim)


"Bila ku bersandar pada dinding kebenaran... Ku sadar bahwa cintaku hanyalah kesunyian..."


Pesona cinta membutuhkan dua pijakan untuk bisa bertahan dalam waktu yang relatif lama. Maka tentang pesona fisik Imam Ghazali mengatakan: “Pilihlah istri yang cantik agar kamu tidak bosan.” Adapun tentang pesona jiwa Rasulullah SAW bersabda: “Pilihlah calon istri yang taat beragama niscaya kamu pasti beruntung.” (resep cinta, madrosatul hubb, 14 jumadil ula 1432 H)


‎"Ya Rabb,.. Segala kecantikan adalah milikMu semata. Maka jangan engkau jadikan ia hijab antara diriku dan engkau, sebaliknya, jadikanlah ia pendorong sampainya hatiku kepadaMu."


‎"Sesuatu yang kau rasakan manis akan melupakanmu dari susah-payahmu untuk mendapatkan sesuatu itu." (manis cinta, madrasatul hubb, 29 rabi' el-tsani 1432 H)


‎"Semakin banyak yang kau cintai, maka akan semakin banyak kau tersakiti. Karena suatu saat kau pasti berpisah darinya, sementara duri-duri cinta siap melukai."(derita cinta, madrasatul hubb, 29 rabi' el-tsani 1432 H)


‎"Ku kan terus memandangmu sampai ku temukan keindahanmu, atau lebih baik ku pejamkan saja mata ini agar ku tak dapat menemukan kejelekanmu." (pandangan cinta, madrasatul hubb, 26 rabi el-tsani 1432 H)


Allahumma kama farrochtahum fi hadzihid dunya, farrichhum fi tilkad daril akhiroh...! "Ya Allah, sebagaimana engkau telah membuat mereka gembira di dunia ini, buatlah mereka gembira di akhirat sana." (do'a sidi abu yazid al-bustomi untuk yang suka bersenang-senang di dunia)


Sebelum jasad qta ini saling berkenalan dan berteman, jauh sebelum qta dilahirkan, ruh kita sudah lebih duluan saling berkenalan dan berteman...


"La ikroha fil hubb, liannal hubb khulushun niyyah", Tidak ada paksaan di dalam cinta, karena cinta adalah ketulusan niat.(tafsir cinta, madrasatul hubb, 23 rabi el-tsani 1432 H)


‎"Perpisahan yang disertai kerinduan, itu lebih baik daripada pertemuan yang disertai kejenuhan." (madrosatul hubb, madinat nasr, 17 rabi' el-tsani 1432 H)


Man aroda el-dunya fa'alaihi birosulillah, wa man aroda el-akhiroh fa'alaihi birosulillah, wa man aroda huma fa'alaihi birosulillah... Liannahu shollallahu 'alaihi wasallam rohmatuddunya wa sa'adatul akhiroh. aktsiru minas sholati 'ala rosulillah...


Allahumma nawwir 'uqulana bi'ilmi sayyidina rosulillah... Allahumma nawwir sulukana bifi'li sayyidina rosulillah... Allahumma nawwir qulubana bihubbi sayyidina rosulillah... ! Amien.


"Jika seorang wanita membutuhkan 1 laki-laki untuk dijadikan sebagai tambatan hatinya, maka seorang laki-laki butuh seribu wanita untuk dapat dilukai hatinya." (petuah grand syeikh madrosatul hubb, Ahmed Amiruddin bin Hosen al-Maduri)


Teknologi semakin canggih, potensi kesabaran pun semakin berkurang... Ilmu pengetahuan memang semakin maju, tapi nilai kemanusiaan justru malah semakin mundur...


‎"Berenang di samudra cinta rosulullah adalah dambaan setiap umatnya,.. akan tetapi sedikit sekali orang yang mampu menyelami ombak penderitaanya." Shallallahu 'alaihi wa alihi wa shohbihi wa'alaina ma'ahum daiman wa abadan...


‎"Saat seseorang terpaku dalam kesendirian, menon-aktifkan segenap perangkat indrawi, disusul membuka lebar mata dan pendengaran batin, serta menghadirkan penuh hati dalam alam malakut, seraya bergumam dalam Hati (bukan lisan): Allah-Allah-Allah, sehingga tertutup semua kekaguman pada diri dan kosmos, maka tak ada lain yang dilihatnya kecuali Allah SWT." ~Al-Ghozali, Kimia Kebahagiaan~


‎"Dua bersaudara yg berbeda aliran, yg 1 rajin beribadah n sufi, yg 1 nya nakal, rajin maksiat, keduanya tidur di 1 ruangan, tiba2 Nabi SAW hadir dlm mimpi sang pemaksiat" para hadirin pun tertawa takjub,.. "anta thobibul mudznibin ya rasulullah" (cerita Dr. habib yusri al hasani dr sang saksi mata)


Hubungan cinta yang baik itu adlh yg dibangun dgn 2 hal, yaitu kesetiaan dan kejujuran. Tanpa keduanya itu, hubungan tak ubahnya hanya seperti sandawira. Krn qta gak tahu isi hati orang lain, maka kedua hal tersebut menjadi yg terpenting dalam sebuah hubungan cinta." (madrosatul hubb, 25 rabi'ul awwal 1432 H)


Lamon siro tesih gampang kebujuk pepahese gebyare dunyo, Iri drengki sugihe tonggo,... Iku tondo yen tesih kotor ati lan akalmu... (Sunan Tebu Ireng, Hadlrotus Sheikh Abdurrahman Wahid, rahimahullah)


O, Wahai bidadari berhidung alif, berbibir mim, berdagu tsa, beralis nun, bermata zamrud, berambut malam, berkulit melati, berbau misik, bersuara kecapi, dan berhati sutra... Hampiri aku dalam mimpiku!


Kebanggan itu bermacam-macam type-nya, ada yang bangga karena menjadi putra/putri raja, ada yang bangga menjadi putra/putri pejabat, ada yang bangga menjadi putra/putri orang kaya, ada yg bangga menjadi putra/putri kyai, ada yang bangga kerja di perusahaan ini, ada yang bangga sekolah/kuliah di sekolah/universitas ini, dsb. tapi jarang ada yang bangga menjadi hamba Allah.


Kembali mengenang atau lebih tepatnya terkenang masa kecil, betapa girangnya mengeja "alif ,ba, ta", kemudian beranjak besar mengeja "utawi, iki, iku" dan seterusnya-seterusnya. Namun ketika skrg mengeja "kehidupan", memaknai i'rob dan tashrifnya terasa sangat sulit bagiku, karena memang semua itu butuh guru.


Betapapun akal ini sudah berusaha merasionalkanmu, namun jiwa dan ruh ternyata lebih tajam menembus dinding-dinding keraguan... Aq sungguh merindukanMu!


"Kepenginmu ngerteni cacat-cacat sing neng njerone atimu, iku luih apik ketimbang kepenginmu ngerteni barang-barang gaib." {Sidi Ibn Athoillah As-sakandari}


Akhir2 ini aq koq gampang tersinggung klo baca al-qur'an ya? aq baca ayat-ayat utk orang2 kafir, tapi kok mirip aq? aq baca aya-ayat utk orang2 munafiq koq persis banget sama aq? trus aq coba baca ayat-ayat utk orang2 mukmin, lha koq gak mirip sama sekali?! Jan, qur'an koq nyindiran banget sih?!


Orang yang pertama kali menyambut ajaran islam adalah PEREMPUAN, yang pertama kali menjadi pendukung islam PEREMPUAN, yang pertama kali menyumbangkan hartanya untuk islam PEREMPUN, yang pertama kali syahid dalam islam PEREMPUAN, yang pertama kali shalat bersama nabi PEREMPUAN, serta masih banyak lg jasa PEREMPUAN untuk islam. Oleh karenanya, islam sangat menghormati dan memuliakan PEREMPUAN.


Saat ketika dahi baginda nabi terluka, gigi beliau patah, dan beliau tersungkur ke dalam parit sebab kecerobohan sebagian para sahabat yang tidak menghiraukan keselamatan beliau, beliau hanya tersenyum. Lalu turunlah ayat "fabima rohmatin minallai linta lahum, wa lau kunta fadzdzon gholidzol qolbi lanfadldlu min haulik..." Allahumma sholli 'ala muhammad wa alihi wa shohbihi wasallim!


‎"Semua pintu yang menuju kebahagiaan sejati tertutup, kecuali pintu Rasulullah SAW. Dan semua jalan yang menuju kebaikan universal terhalang, kecuali jalan Rasulullah SAW." {happy maulid, madrosatul hubb, 12 rabi'ul awwal 1432 H}


Seseorang yang tahu diri setelah koreksi diri, wiridan batin itu cuman satu "Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah." {dawuh gus miek Alm.}


Ya Allah,
Engkau adalah sutradara agung...
dan aku-aku ini adalah hamba-hamba yang engkau dramakan
aku adalah hambamu yang hina dina, penuh dosa, dan salah
tanpa pengampunan dan kasih sayangmu,
aku ini adalah hambamu yang paling rugi dan hancur
{pesan cinta KH. Chamim Jazuli, "Gus Miek" Alm.}


‎"Puncak keberagamaan seseorang adalah manakala dia sudah mampu bertaqwa dengan sebenar2-nya taqwa, dan ini tidak ada batasnya. Sampai pada derajat seorang nabi pun masih diperintahkan untuk bertaqwa "ya ayyuhan nabiyyu ittaqillah". Dan satu hal yg paling dekat dgn taqwa adalah "al-'adlu" (adil), adil kpd diri sendiri, adil kpd org lain, adil kpd alam, dan adil kpd Tuhan. "{madrosatul hubb, 10 Rabi'ul Awwal 1432 H}


Ada empat jalan untuk dapat melihat baginda nabi muhammad SAW.
1. Dengan hati yang selalu ta'alluq (teringat) kepada beliau
2. Dengan hati yang senantiasa merindukan beliau
3. Dengan mengamalkan sunnah-sunnah beliau
4. Dengan mengabdikan diri untuk kemaslahatan ummat beliu
{edisi bulan maulid, madrosatul hubb, 9 Rabi'ul Awwal 1432 H}


"Hati ini adalah ibarat gelas,.. Jika kau tuangkan air ke dalamnya, maka udara yang ada dalam gelas itu akan keluar. Sementara jika kau kosongkan gelas itu, maka udara lah yang akan mengisi kekosongan itu." (eL-Ghozali, madrasat el-Hubb, 23 Shafar 1432 H)


Pengertian "syaabbun" ya diwanti2 kanjeng nabi utk segera menikah adalah berkisar antara umur 15 (awal baligh) sampai umur 30, pendapat yang lain mengatakan sampai 32, pendapat lain sampai 40. Jadi bagi yang umurnya sudah lebih dari 30, jgn merasa sudah terlambat, sebab masih ada 2 pendapat lagi yang lebih toleran. (Hadits Maudlu'i, tgkt 3 fak. ushuluddin, jur. dakwah, Al-azhar, kairo)


‎"Kerinduan adalah bak kematian yang pada saat ia datang, tak satu pun orang mampu menolaknya. Bagi seorang pecinta adalah tak ada daya baginya mengusir kerinduan itu, kecuali jika ia sudah berjumpa dengan kekasihnya."(madrasatul hubb, 14 shafar 1432 H)


Pada saat kau membaca al-qur'an maka hampir seluruh panca inderamu berdzikir. Lidahmu, matamu, telingamu, tanganmu, akalmu, dan juga hatimu.


"Seorang kyai atau mursyid yang bersembunyi (dari terlihatnya cacat-cacat yang ada pada dirinya) di balik karomah-karomahnya, tak ubahnya adalah seperti seorang perempun yang bersembunyi (dari terlihatnya darah haid yang keluar dari kemaluannya) di balik kecantikan serta keindahan sosoknya." (Sidi Ahmad Rifa'i, madrosatul hubb, 10 shafar 1432 H)


‎"Aku akan dikumpulkan bersama fir'aun dan haman, jika aku memandang diriku lebih baik dari salah satu diantara kalian." Kata-kata yang sering diulang-ulang oleh Sayyid Ahmad Rifa'i hampir di setiap pengajian beliau. (madrosatul hubb, 10 shafar 1432 H)


"Seandainya kita sebagai manusia diperbolehkan menyembah kepada sesamanya, maka orang yang paling pantas disembah adalah kedua orang tua yang telah melahirkan serta membesarkan kita." Allahumma farhamhuma kama robbayaani shoghiro, wajzihima 'anni afdlola wa akmala wa atamma ma jazaita bihi aban wa umman 'an auladihima ash-sholihin...! Amiiin.


Tuhan pasti tahu belaka, bahwa aku belum cukup siap "membimbing". Makanya sampai sekarang aku belum dikarunia "pendamping". (Madrasatul Hubb, 3 Safar 1432 H)


Gak ada yang paling bisa ngertiin aku selain Robbku, tapi aku yang tidak tahu diri. O betapa Karim-nya Dia... O betapa laim-nya aku... (I'tirof, Madrosatul Hubb, 25 Muharram 1432 H)


Gus Dur “dicari” Tuhan, dan ditemukan di lorong-lorong kebudayaan, diketiak orang-orang miskin, dalam aliran derasnya keringat para buruh. Allah menemukan Gus Dur dalam alunan musik klasik, digedung-gedung bioskop dan di tengah-tengah supporter sepak bola. (Haul ke-1 KH. Abd. Wahid, madrosatul hubb, 24 muharram 1432 H)


‎"Sungguh, kasih sayang dan nikmat Allah berceceran dimana-mana, sehingga bagi yang mata hatinya terbuka ia akan sll melihat Allah di balik sgala sesuatu. Lisannya bertasbih dan bertahmid, akalnya bertafakkur dan beri'tibar, hatinya berdzikir dan bersyukur, badannya berbuat kebaikan-kebaikan." (renungan-renungan sufistik, madrosatul hubb, 24 muharram 1432 H)


‎"Sungguh jika engkau bernyanyi dengan kaum para perindu, niscaya mereka di dalam kerinduannya menjadi linglung." {Bahr Hazaj, salah satu birama dari 16 birama yang ada dalam bahasa arab)


‎"Antara orang gila dengan orang majdzub bedanya sangat tipis sekali. Klo orang gila akalnya tertutup oleh kegelapan, sementara orang majdzub akalnya tertutup oleh cahaya." (dawuh seorang tokoh sufi besar, pengasuh madrosatul hubb, 20 muharram 1432 H)

‎"Jika ku melihat pada daya kemampuanku, maka pastilah aku kan putus asa. Tapi jika ku memandang pada qudrohNya, maka takkan pernah ada kata putus asa dalam hidupku." (makna bismillah, madrasatul hubb, 13 jumadits tsaniah 1432 H)


"Kuingin seperti mereka...., kuingin cintaku kepadamu luruh dalam kehendak-Nya, kuingin cinta kita luluh dalam kelembutan-Nya, ku ingin cinta kita abadi dalam keabadian-Nya, kuingin cinta-Nya dalam cinta kita. Agar kita bisa mencinta-Nya, sekejap sampai di hadapan-Nya, bersama menatap wajah-Nya" (Madrosatul Hubb, 16 Muharrom 1432 H)


antara aku dan kamu ada tautan cinta
arwah kita sudah saling mencinta
tersembunyi dibalik rahasia alam
sebelum Allah mencipta lempungnya Adam.
~Al-Imam Suhrowardi Al-Maqtul~


Ku ingin setiap aq terjatuh ada yang menantingku, setiap aku tersesat ada yang menarikku, setiap aq lupa ada yang mengingatkanku, setiap aq tidak tahu ada yang memberitahuku, dan setiap aq lagi butuh sesuatu ada yang memberiku. Namun sayangnya semua itu hanya bisa dilakukan Tuhanku, sementara aq jauh dariNya. Dan meskipun Dia sangat dekat denganku.


Dimensi jarak dan waktu mungkin mampu memisahkan kita, tapi tidak untuk cinta kita. "Robbana ighfirlana wa li ikhwanina alladzina sabaquna bil iman..." (merajut cinta tanpa batas, madrosatul hubb, lailatul afroh, 13 Muharram 1432 H.)


Mengenali hamba-hamba yang mengenali Allah saja sudah cukup menentramkan hati, perasaan, dan pikiran. Lantas bagaimana yang dirasakan oleh mereka?! pastinya lebih indah dan lebih dahsyat daripada itu semua. Masyaallah... Tabaarokallah...! (Ghidzaur Ruh, madrosatul hubb, lailatul uns, 12 Muharram 1432 H.)


‎"Jangan kau tinggalkan dzikirmu, meskipun baru lisanmu yg berdzikir, belum sukmamu, belum hatimu, belum sirrmu, belum ruhmu! semoga dengan keistiqomahanmu berdzikir Dia akan mengangkatmu dari dzikir billisan, lalu bil 'aql, kemudian bil qolb, sampai dzikr birruh. Sehingga tak satu pun diantara anggota tubuhmu kecuali menyebut namaNya." (marotib el-dzikr, madrosatul hubb, 11 Muharram 1432 H.)


Tinta sudah terlanjur kering dan pena sudah di angkat tinggi-tinggi dari lauhnya, maka sekali-kali manusia tidak akan pernah dapat mengubah catatan hidupnya, kecuali atas izin dan kehendakNya. Inilah yang membuat hati seorang mukmin senantiasa ber-sa'i antara bukit khauf dan roja', selamanya begitu, sampai ruh lepas dari jasadnya.


Aku boleh ragu
Kalian boleh ragu
Mereka boleh ragu
Tapi semua keraguan
Tak akan menghapus kebenaran
Firman Tuhan ~Hadlratus Shaikh, Hasyim Asy'ari~


‎"Orang yang lemah adalah orang yang berusaha merobohkan bangunan orang lain karena iri dan dengki, sementara ia sendiri tidak membangun apa-apa." (Nur Et-tahqiq Fi Shihhati A'mali Et-thariq, Hamid Ibrahim Muhammad Shaqr, Murid Syadziliyyah)


'Arsy adalah makhluk yg paling agung bentuknya, makanya untuk menunjukan kebesaranNya Tuhan berfirman; "Arrohmanu 'ala 'arsyi istawa". Namun di sisi yang lain, ada makhluk yg paling agung pangkat dan maknanya, sedangkan yang ini terbilang lebih agung daripada 'arsy, dia lah habibunal musthafa SAW. Tuhan berfirman; Seandainya bukan karena engkau (muhammad), maka tidak kuciptakan jagad raya.


Cintamu kepada lawan jenismu mudah-mudah saja, karena selaras dengan keinginan nafsumu. Berbeda dengan cintamu kepada orang-orang yang mencintaimu jauh sebelum tumbuhnya cintamu kepada mereka. Tahu kah siapa manusia yang paling mencintaimu?! Dia lah Al-Habib Al-Mahbub Sayyidul Kaunain Wats-tsaqolain Muhammad 'alaihi afdlolush sholati wa azkat taslim...


O Hatiku, percayalah sepenuhnya pada Allah... Apapun yang menimpamu tak pernah luput dari campur tanganNya. Mendekatlah mendekatlah mendekatlah, kemudian nyatakan bahwa Dia benar-benar maha dekat. (tarwiihul arwaah)


‎"Aku jatuh cinta kepadanya sebelum aku mengenal cinta, lalu panah cintaku kebetulan mengenahi hati yang kosong, maka kokohlah cinta itu" (kawakib ad-durriyyah fi tarojimi saadatis shufiyyah)