Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu
berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima
segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia
adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali
tidur di waktu malam. (QS. Adz-Dzariyat : 15-17)
Ketika menjelaskan ayat ketujuh belas ini dalam Fii Zhilaalil Qur'an, Sayyid Qutb berkata: "Mereka itulah yang bangun di penghujung malam tatkala orang-orang terlelap. Mereka menghadapkan dirinya kepada Allah dengan memohon ampunan dan kasih sayang-Nya. Mereka tidak merasakan nikmatnya terlelap kecuali sejenak dan tidak tidur pada malam hari kecuali sebentar. Mereka asyik bersama Rabbnya di keheningan malam"
Adapun keutamaan qiyamul lail yang tersirat dalam hadits quliyah beliau adalah sebagai berikut:
1. Salah satu jalan menuju surga
Rasulullah SAW bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim dan shalatlah kalian pada saat manusia tidur malam, maka kalian akan masuk surga dengan tenang. (HR. Ibnu Majah, dan Hakim)
2. Menaikkan Derajat di Surga
Bukan hanya sekedar masuk surga, orang yang ahli qiyamul lail akan mendapatkan kamar-kamar yang istimewa. Derajat ini disediakan bagi orang yang melaksanakan qiyamul lail.
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن آلان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya, Allah sediakan untuk orang yang memberi makan, berkata lemah lembut, melanjutkan puasa, menebar salam, dan shalat malam pada saat orang lain sedang tidur. (HR. Baihaqi, dishahihkan Al-Albani)
3. Kebiasaan orang-orang pilihan dan penghapus dosa
Keutamaan qiyamul lail berikutnya adalah, bahwa amalan ini merupakan amal orang-orang pilihan, orang-orang shalih. Qiyamul lail mendekatkan pelakunya kepada Allah, penutup kesalahan dan dosa.
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ
Lakukanlah shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia pendekat kepada Rabbmu, penutup kesalahan dan pencegah dosa. (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani)
4. Shalat paling utama setelah shalat fardhu
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ
Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (HR. Muslim)
5. Banyaknya ayat Al-Qur'an yang dibaca ketika qiyamul lail menjadi penentu derajat seseorang di sisi Allah
Semakin lama atau panjang shalat seseorang, yakni dengan memperlama berdiri karena panjangnya ayat yang dibaca, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْمُقَنْطَرِينَ
Barangsiapa yang shalat (malam) dengan membaca sepuluh ayat maka tidak dicatat sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seratus ayat maka dicatat sebagai orang yang taat. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seribu ayat maka dicatat sebagai muqanthirin (orang yang dapat pahala sebesar satu qinthar). (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)
Semoga keutamaan qiyamul lail di atas semakin memotivasi kita untuk melaksanakan qiyamul lail.
Ketika menjelaskan ayat ketujuh belas ini dalam Fii Zhilaalil Qur'an, Sayyid Qutb berkata: "Mereka itulah yang bangun di penghujung malam tatkala orang-orang terlelap. Mereka menghadapkan dirinya kepada Allah dengan memohon ampunan dan kasih sayang-Nya. Mereka tidak merasakan nikmatnya terlelap kecuali sejenak dan tidak tidur pada malam hari kecuali sebentar. Mereka asyik bersama Rabbnya di keheningan malam"
Adapun keutamaan qiyamul lail yang tersirat dalam hadits quliyah beliau adalah sebagai berikut:
1. Salah satu jalan menuju surga
Rasulullah SAW bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلاَمَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلاَمٍ
Wahai manusia, tebarkanlah salam, berikanlah makan, sambunglah silaturahim dan shalatlah kalian pada saat manusia tidur malam, maka kalian akan masuk surga dengan tenang. (HR. Ibnu Majah, dan Hakim)
2. Menaikkan Derajat di Surga
Bukan hanya sekedar masuk surga, orang yang ahli qiyamul lail akan mendapatkan kamar-kamar yang istimewa. Derajat ini disediakan bagi orang yang melaksanakan qiyamul lail.
إن في الجنة غرفا يرى ظاهرها من باطنها وباطنها من ظاهرها أعدها الله لمن آلان الكلام وأطعم الطعام وتابع الصيام وصلى بالليل والناس نيام
Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang luarnya terlihat dari dalamnya dan dalamnya terlihat dari luarnya, Allah sediakan untuk orang yang memberi makan, berkata lemah lembut, melanjutkan puasa, menebar salam, dan shalat malam pada saat orang lain sedang tidur. (HR. Baihaqi, dishahihkan Al-Albani)
3. Kebiasaan orang-orang pilihan dan penghapus dosa
Keutamaan qiyamul lail berikutnya adalah, bahwa amalan ini merupakan amal orang-orang pilihan, orang-orang shalih. Qiyamul lail mendekatkan pelakunya kepada Allah, penutup kesalahan dan dosa.
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمَكْفَرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ لِلإِثْمِ
Lakukanlah shalat malam karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, ia pendekat kepada Rabbmu, penutup kesalahan dan pencegah dosa. (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Al-Albani)
4. Shalat paling utama setelah shalat fardhu
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ
Shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam (HR. Muslim)
5. Banyaknya ayat Al-Qur'an yang dibaca ketika qiyamul lail menjadi penentu derajat seseorang di sisi Allah
Semakin lama atau panjang shalat seseorang, yakni dengan memperlama berdiri karena panjangnya ayat yang dibaca, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
مَنْ قَامَ بِعَشْرِ آيَاتٍ لَمْ يُكْتَبْ مِنَ الْغَافِلِينَ وَمَنْ قَامَ بِمِائَةِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْقَانِتِينَ وَمَنْ قَامَ بِأَلْفِ آيَةٍ كُتِبَ مِنَ الْمُقَنْطَرِينَ
Barangsiapa yang shalat (malam) dengan membaca sepuluh ayat maka tidak dicatat sebagai orang yang lalai. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seratus ayat maka dicatat sebagai orang yang taat. Barangsiapa yang shalat dengan membaca seribu ayat maka dicatat sebagai muqanthirin (orang yang dapat pahala sebesar satu qinthar). (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh Al-Albani)
Semoga keutamaan qiyamul lail di atas semakin memotivasi kita untuk melaksanakan qiyamul lail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar