Sebelas golongan manusia yang didoakan Malaikat.

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesiapa yang tidur dalam keadaan suci, malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa: "Ya Allah, ampunilah hamba-Mu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci."

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Tidaklah salah seorang antara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali kalangan malaikat akan mendoakannya: 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia.'"

3. Orang yang berada di saf depan solat berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat ke atas (orang) yang berada pada saf depan."

4. Orang yang menyambung saf pada solat berjemaah (tidak membiarkan kekosongan di dalam saf).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat selalu berselawat kepada orang yang menyambung saf."

5. Kalangan malaikat mengucapkan 'amin' ketika seorang imam selesai membaca al-Fatihah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Jika seorang imam membaca...(ayat terakhir al-Fatihah sehingga selesai), ucapkanlah oleh kamu 'aamiin' kerana sesiapa yang ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, dia akan diampuni dosanya yang lalu."

6. Orang yang duduk di tempat solatnya selepas melakukan solat.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Kalangan malaikat akan selalu berselawat kepada satu antara kalian selama ia ada di dalam tempat solat, di mana ia melakukan solat."

7. Orang yang melakukan solat Subuh dan Asar secara berjemaah.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Kalangan malaikat berkumpul pada saat solat Subuh lalu malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Subuh) naik (ke langit) dan malaikat pada siang hari tetap tinggal.
"Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat Asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat Asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hamba-Ku?"
Mereka menjawab: 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, ampunilah mereka pada hari kiamat.'"

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Doa seorang Muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, malaikat itu berkata 'aamiin dan engkau pun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'"

9. Orang yang membelanjakan harta (infak).
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidak satu hari pun di mana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, satu antara kedua-duanya berkata: 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak...' "

10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Sesungguhnya Allah dan kalangan malaikat-Nya berselawat kepada orang yang sedang makan sahur."

11. Orang yang sedang menjenguk (melawat) orang sakit.
Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya: "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70,000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang hingga petang dan di waktu malam hingga Subuh."

"Penghias wajah yang utama adalah basuhan air wudhu"

Ya Allah, terima kasih atas Hidayah_MU berupa tuntunan agar kami selalu bersuci dengan wudhu. Jangan pernah lepas dari wudhu, air wudhu membuat wajahmu bercahaya", kata  GURU_ku. Saat kubasuh kedua tanganku, aku berdoa semoga tangan ni Engkau bimbing untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaatbagi sebagan banyak orang. Semoga Engkau jauhkan dari menyentuh hal hal yang Engkau haramkan.
Ketika ku berkumur kuambil sedikit waktu tuk berdoa tulus Semoga senantiasa lidah ni melapas dzikir kepada_MU, melantunkan ayat serta sholawat dan mengeluarkan kata kata hikmah yang ermanfaat, menguapkan hanya bahasa yang sopan dan bermanka. Dan semoga lidah ini hanya menerima hal yang halal untuk tubuhku.
Tatkala hidung dan wajahku ku basuh, banyak sekali aku berdoa semoga wajahku hanya menatap kepada sumber pantulan Cahaya_MU, dan Kau palingkan dari hal yang Kau benci.
Ketika ku basuh kedua lengan ku, ku berdoa semoga Lengan ni Kau beri kekuatan untuk mengangkat derajat kemanusiaan, meluruskan yang peradaban yangbengkok,dan menolong mereka yang menderita, teraniaya dan jauh dari rasa keadilan.
Ketika dahi dan kepala ku basuh, ku berdoa kembali semoga Engkau anugrahi aku dengan ilham, fikiran yang cemerlang untuk keluar dari berbagai permasalahan.Semoga Kau beri aq petunjuk agar aku dapat menyingkap berbagai ilmu dan rahasia_MU.
Ketika ku basuh kedua telingaku,Kumohon agar aku hanya Kau beri izin untuk mendengar hal yang indah, baik, dan bermanfaat.
Ketika sepasang kaki ni ku basuh, aku berdoa kembali semoga kaki ni Kau tuntun ke jalan keselamatan, kebenaran, dan ke Jalan yang Kau ridhoi.

Ya Allah, jadikanlah seluruh tubuhku ni selalu SUCI.
Dan jadikan kesucian tu membuatku senantiasa tenang, dan dengannya aku siap bertemu, dan bahagia dipanggil kembali menghadap_MU.kapan saja. ya ALLAH

mungkin ini yang kita rasakan

JIka kita merasa BESAR, periksalah hati kita, mungkin ia sedang bengkak karena sakit."
"Jika kita merasa SUCI, maka periksalah jiwa kita, mungkin itu putihnya nanah dari luka hati nurani."
"Jika kita merasa TINGGI, periksalah batin kita mungkin ia sedang Melayang kehilangan pijakan
"Jika kita merasa WANGI, periksalah keikhlasan lita , mungkin itu asap dari semua amal shaleh kita yang terbakaroleh sifat riya' kita."
"Jika kita merasa MERDEKA, periksalah ketaatan kita, mungkin kita telah jauh melalaikan apa-apa yang telah diperintahkan oleh_NYA."
Cobalah memulai menilai diri kita sendiri,jauh dalam hati sana bukan dari kebohongan kehidupan di dunia.
Semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung, beriman dan selalu ber taqwa kepadaNYA

Ketika Maut Datang Mendekat

Bila sesosok jasad di depanmu itu adalah kalian…
Mungkin pagi kemarin kalian masih berjalan2 dengan teman2 kalian…
Mungkin siang kemarin kalian masih sempat mendengar sayup-sayup tausiah…
Atau mungkin sempat sejenak tidur bersantai menikmati hari…
Mungkin sore tadi kalian masih tertawa dan bercanda bersama teman2 kalian…
... Tapi kini, inilah kalian, terbujur kaku…
Wajah cakap kalian tak bisa tersenyum lagi…
Tangan kuat kalian tak bisa diangkat lagi…
Pikiran cerdas kalian tak bisa berputar lagi…
Kaki lincah kalian tak bisa bergerak lagi…
Di kanan kirimu, mungkin ada ayah ibumu… atau ada saudara2mu… atau ada sahabat2mu…
Yang menangisi kepergianmu, tapi mereka tak bisa berbuat apa2…
Kau berusaha berbicara pada mereka…
Oh ayah… ada yang belum kusampaikan padamu, betapa aku ingin lebih banyak mengajakmu bicara…
Oh ibu… ada yang belum kuucapkan padamu, betapa aku menyesal lebih banyak aku membantah perkataanmu daripada mendengarkanmu dengan khusyuk…
Oh saudara2ku… apa yang kutinggalkan selain rasa sakit hati pada diri kalian karena buruknya sikapku?
Oh sahabat2ku, aku sering lupa menyapamu dengan senyuman tulus setiap saat aku bertemu kalian…
Oh, betapa aku ingin mengatakan aku mencintai kalian… aku menyayangi kalian…!!! Dengarkah kalian? Walau seberapa buruksikapku, aku mencintai kalian!!! Dengarkah…??
Tapi tidak ada yang mendengarmu… karena lidahmu kini kelu… tak bisa berkata lagi…
Kamu kelak akan diarak oleh keluargamu, menuju peristirahatanterakhir.
Saat itu, mungkin merupakan perjumpaan terakhir.
Karena setelahnya, kalian akan sendiri bersama tanah yang akan membaur dengan tubuh kalian
Kaku… bisu… diam… hanya keheningan yang menjadi teman kalian saat itu…
Kalian sendirian…
Datanglah malaikat Munkar dan Nakir mendekat dan menanyakan kepada kalian…
Siapa Tuhanmu?
Apakah kau bisa menjawab lantang “Allah”? Lidahmu gemetar, ia tak bisa berbohong lagi, ia tak bisa kaugunakan lagiuntuk menutupi kepalsuanmu…
Aku ingin menjawab Allah, tapi, lidah ku ini tak bisa menyebutnya… yang kuingat adalah aku terlalu banyak mencintai duniaku… Siapakah nama yang selalu terngiang dalam pikiranku dan terucap dalam lisanku selama ini, teman? Bila selama ini dalam sehari-hari, yang kauingat bukanlah Allah,yakinkah kau masih bisa mengingatnya di alam kubur ini?Kalaupun engkau mengingatnya, yakinkah lidahmu tidak akan kaku karena tak terbiasa ia mengucapkan itu?
Saat yaumil hisab datang padamu… Seperti apakah kisah hidupmu ini kelak akan kau ceritakan? Tidak, saat itu lidah kalian dikunci. Akal cerdik kalian dihentikan. Saatnya kejujuran berbicara. Lihatlah tangan kalian, kelak ia akan akan menjawabkan apa yang telah kalian lakukan. Sentuhlah kaki kalian kelak dialah yang akan menjawabkan apa yang telah kalian lakukan. Rasakan hati kalian, kelak dialah yang akan berteriak tentang apa yang dia rasa dan niatkan selama ini. Mereka akan berteriak dengan tangis terpendam karena saat ituia tak bisa lagi berbohong menutupi kesalahanmu… tak bisa lagi membisu menahan aibmu…tak bisa lagi membelamu…
Setelah semua terungkap nanti… yang ada hanya tinggal penyesalan…
Apalah artinya rasa senangmu di dunia dulu?
Apa makanan enakmu siang tadi masih ada gunanya kini? 
Apa novel yang kalian baca kemarin masih ada manfaatnya saat ini?
Atau film yang kau tonton minggu lalu masihkah menyenangkanmu kini? 
Handphone yang baru kau beli itu, apakah ada di sampingmu saat ini?
Pujian-pujian temanmu bahwa kau hebat dalam berbagai hal apakah masih bisa kau banggakan kini? Tatapan kagum adik-adik kelasmu, apakah masih dapat kau lihat kini? 
Permintaan tolong dari orang-orang sekitarmu, apakah masih membuatmu merasa penting saat ini?
Bila setelah tirai diturunkan, tapi Drama telah usai. Perjalanan telah berakhir. Kamu turun dari panggung kehidupan dan di situlah hidupmu yang sebenarnya…
Apa yang kamu bawa di tanganmu?
Mungkin yang kau bawa adalah hutang2mu yang belum terbayar? 
Amanah2mu yang terlalaikan? Rasa sakit hati teman2mu yang diabaikan?
Lalu mana amalmu? Ya Allah, cukupkah ini untuk perjalanan panjangmu ini? 
Kemarin saja ada kebaikanmu yang kau tunda. Nanti saja lah, kan masih ada waktu. Namun kini? Masihkah ada?
Di mana kamu kelak di akhirat berada? 
Di deretan orang-orang dengan wajah bersih bersinar? 
Atau deretan orang-orang yang menunduk karena hangus wajah kalian karena dosa yang kaliansembunyikan?
Di manakah kelak rumah abadimu? Apakah di Syurga tempat segala yang kau inginkan tersedia? 
Tempat segala yang kau tinggalkan di dunia ini dapat kau terima? Atau di Neraka? Tempat segala yang kau pinta adalah sia-sia? Tempat balasan atas hal-hal maksiat yang kau lakukan di dunia?
Setiap muslim akan masuk surga, bukan?
Namun apakah sebelumnya kau sempat merasakan api neraka itu? 
Yang satu hari seperti seribu tahun lamanya? Merasakannyauntuk semenit saja? Hanya karena dosamu yang tidak kau pintakan taubatnya?
Bukan, bukan amalmu yang akan memasukkanmu ke Syurga… bukan sujudmu, bukan infaqmu,, bukan puasamu, bukan lelah kerjamu, bukan capai pikiranmu… bukan teman! Tapi rahmat Allah SWT! Maka hatimu, jagalah selalu pada harapan akan ridho Allah… Sikapmu, jagalah selalu dalam ikhlas padaNya. Lisanmu, jagalah selalu agar selalu membuahkan cinta padaNya…Harapkanlah Allah dalam hatimu, Karena hanyaAllah yang dapat menolongmu, Teman…
Maka mulai hari ini hitunglah segala amalmu… hitunglah segala kesalahanmu… menangislah karena amalmu itu belum juga cukup menutupi dosamu… Jagalah terus dirimu dalam kebaikan.Karena kau tak tahu kapan batas akhir hidupmu… Pada akhir ceritamu,apakah akhir yang indah atau buruk? Apakah kau yakin, kelak kau akan mati dalam kondisi sebaik ini? Apakah kaumati dalam maksiat, atau dalam amalmu? Apakah kau mati saatkau sedang berbuat sia2, atau saat kau sedang berbuat kebajikan?
Karena hidup ini hanyalah perjalanan sementara teman. Kisah senangnya hanya hiburan sesaat. Kisah sedihnya hanya ujian sementara. Alam akhirat itulah hidupmu yang sebenarnya. Makatanyakah ada dirimu.. buat apa aku di dunia ini? Tugas apa yang harus kutuntaskan di sini? Bagaimanakah aku mengisi perjalanan ini? Apa yang harus kusiapkan untuk hidupku nanti? Bagaimana akhir hidupku ini nanti kurencanakan?
Tanyakan pada dirimu… cari tahu oleh dirimu… kerjakan olehmu… saat ini… mulai detik ini…karena waktu tak dapat menunggu…