Membangkitkan Jiwa Dengan Membaca Status

Kanjeng nabi saw, kalaulah lisan manusia boleh mensifatinya, pastilah ia akan kelu sblm habis sifat yg ada padanya. Andai saja setiap saat ia merangkai kata2 pujian utknya, pastilah habis umurnya smntra masih banyak yg blm tersifati dari sosoknya. Cukuplah pujian dari Penciptanya sendiri yg mampu mensifatkan kesempurnaannya. "Wa innaka la'ala khuluqin 'adhiiim..." (Dan pujian ini senantiasa kekal se-kekal kalamNya)

Suatu hari ketika sayyidina Uwais Al-Qorni Al-Yamani ra. sedang ngasih makan dan minum seekor anjing, beliau berkata kepada anjing itu; "Hai kamu, tolong jangan sakiti aku, aq tidak akan menyakitimu. Adapun jika nanti di hari kiamat aq melewati shirot dengan selamat sampai di surga, maka aku lebih baik darimu. Namun jika aku terjatuh dari shirot dan masuk neraka, maka kamu lebih baik dariku" Subhanallah!

Seandainya Tuhan menghendaki, maka semua manusia akan taat dan beriman. Sbgmn yg terjadi pada planet2, matahari, bintang, bulan, awan, angin, gunung, tetumbuhan, hewan2 di darat dan di laut. Tapi Tuhan tidak menghendaki manusia spt mrka semua, krn manusia adlh ciptaanNya yang paling istimewa, karenanya iman dan taat mereka jg harus istimewa. Iman dan taat yang karena cinta dan sukarela, bukan karena terpaksa!

Ho No Co Ro Ko Do To So Wo Lo Po Do Jo Yo Nyo Mo Go Bo Tho Ngo, Kumpulno dunyomu sak akeh-akehe, kuatno awakmu sak kuwat-kuwate, pinterno akalmu sak pinter-pintere, duwurno pangkatmu sak duwur-duwure, awakmu bakal MATI. Mung Gusti Allah sing sugih, mung Gusti Allah sing kuwat, mung Gusti Allah sing pinter, mung Gusti Allah sing paling duwur. "Kullu Man 'Alaiha Fan, Wa Yabqo Wajhu Robbika Dzul Jalaali Wal Ikrom..."

Perjalanan menuju stasiun akhir (Allah SWT) sebagaimana disebutkan dalam al-qur'an, "wa anna ila robbikal muntaha..." selama hidup ini masih berjalan adalah langkah pertama, langkah pertama, langkah pertama, terus tetap pada langkah pertama. Hingga ajal menjeput! Ya Robbi Sallimna sallimna sallimna likai nalqoka wa nahnu salimin...

Kesedihan adalah makhluk. karenanya ia bisa kita sapa dan kita ajak berbicara untuk menurut kepada kita. Menyuruhnya bukan berarti mengusirnya atau membuat dia tidak ada, melainkan sekedar agar kesedihan kita itu tidak sampai dirasakan oleh orang lain akibatnya.

Di zaman yg matre kya gini susah sekali rasanya untuk tidak matre, tapi setidaknya kita masih diberi iman meskipun kadang seperti gak beriman, masih mau shalat meskipun hampir tidak pernah khusyu', masih mau mendengarkan adzan meskipun belum tentu mendatanginya, masih kadang-kadang mau membantu orang lain klo diminta. Ya lumayan lah, daripada gak sama sekali! "Ma la yudroku kulluh, la yutroku kulluh"

Apakah karena ketulianku, maka aku tak bisa mendengar? ataukah karena kebodohanku, maka aku tak tahu? ataukah karena kerasnya hatiku, maka aku tak merasa? Tuhanku memanggil2ku saat aku hampir hanyut dalam lumpur dosa, dengan panggilan yg lebih dari panggilan seorang ibu pada anaknya," Duhai hambaku yg terlampau kejam atas dirinya sendiri, janganlah kamu putus asa dari rahmatKu, karena AKU mengampuni setiap dosa".

Meskipun Aku belum pernah menatap wajah beliau yang elok nan indah mempesona "habibunal mustofa", tapi alhamdulillah, aku pernah menatap wajah orang yang pernah melihat orang yang pernah melihat orang yang pernah melihat sampai kepada orang yang pernah melihat beliau shalawatu robbi wa salaamuhu 'alaih...!

Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin khoiril kholaiq, sholatan nanalu biha husnar rofiq, wa amaanat thoriq, wal faroja min kulli syiddatin wa dliiq, bihurmatin nabiyyi wash shiddiq, wa 'ala alihi wa shohbihi wa sallim...!

Kanjeng Nabi Muhammad SAW tidak hanya mengajari kita bagaimana caranya shalat, baca qur'an, qiyamullail, zakat, puasa, haji, dan sedekah. Tapi jg mengajari kita bagaimana caranya mencintai, menyayangi, mengasihi, menyantuni, memaafkan, memahami orang lain, dan meramaikan serta merawat bumi, dsb.

Perlahan airmataku pun mengalir mengikuti sepanjang jalan, bukan karena aku tak makan tak minum, tak berbaju, ataupun tak bertempat tinggal. Tapi lebih karena malu dengan diriku sendiri yang selalu saja menganiaya diri sendiri, sementara Tuhan selalu sayang kepadaku. Astaghfirullah...!

Tuhan, diantara kami memang tidak ada yang sempurna... itu karna Engkau menciptakan kami begini adanya. Jadi tidak ada alasan bagi siapa pun dari kami untuk menganggap bahwa dirinya lebih sempurna dari yang lain, karena itu tidak sesuai dengan kenyataan sebagaimana adanya.

Sungguh Allah lebih bahagia dengan taubatnya orang mukmin daripada bahagianya kalian dengan kembalinya barang milik kalian setelah hilangnya. Ya Rabb, Tubna ilaik, fabirohmatika wa fadllika faqbal taubatana ilaik....

Buatlah Tuhanmu ridlo kepadamu,... karena jika Dia sudah ridlo kepadamu, maka sebesar apapun kesalahan yang sudah kamu lakukan, pasti akan dimaafkan. Sebaliknya, sebanyak apapun kebaikan yang sudah kamu kerjakan, jika Dia tidak ridlo, maka yang dilihat dari kamu adalah kesalahan2mu.

Cinta, ketulusan, serta kasih sayang yang murni karena Allah... Itu yang akan tetap hidup, meskipun raga telah mati. (mengenang hadlratus syeikh al-imam muhammad mutawalli asy-sya'rawi rahimahullah)

Subhaanakallahumma khoiro mu'allimin,
'allamta bil qolamil quruna ula
Arsalta bittauroti musa mursyidan,
wabnal batuli fa'allamal injila
wafajjarta yanbu'al bayaani muhammadan,
fasaqol haditsa wa nawalat tanzila
~ Ahmad Syauqi ~

Keyakinan yang paling tidak bisa tergoyahkan oleh apapun dan oleh siapapun adalah keyakinan akan datangnya kematian!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar