Permasalahan, selama kita hidup akan terus ada, manusia terus
dalam keadaan merugi. Bahkan tanda dari manusia itu hidup memang adanya
masalah. Anak kecil ABG sampai remaja, mengeluh karena ini itu
selaludilarang, setelah menikah problema pun bertambah. Suami harus
kerja mencari nafkah, Istri harus mengandung harus melayani suami
Wanita, menikah, atau menjanda juga punya masalah. Mereka yang bujang atau melajang pun ada masalah. Menjadi politisi, pedagang, sopir atau apa pun profesinya selalu ada risiko, selalu ada masalah.
“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran,” (QS al Ashr [103]: 1-3)
Jadi Manusia memang tidak bisa menghindari dari masalah. Dia akan terus bertemu dengan masalah. Tinggal bagaimana dia menghadapi masalah itu sendiri.Mereka yang sukses mereka yang bisa mengatasi masalah. Kesuksesan selalu ada bagi mereka yang mampu mengatasi kesulitan.
Mereka yang berhasil meraih cita-cita bukanlah merekayang memiliki waktu lebih dari yang tersedia. Karena Allah memberi udara dan waktu yang sama. Semua diberi kesempatan yang sama.
***
Wahai insan, ketika masalah di bumi terus menghimpit maka naiklah ke ketinggian di sana Anda akan melihat jalan keluar. Ibarat peta, dari selembar kertas peta, kitabisa melihat dari atas dan keluar dari jalan kesesatan dengan cepat.
Betapa pun ombak meninggi dan badai sekuatnya menghantam, kalau Anda berada di atasnya akan terasa aman. Anda tidak akan masuk kegulungan ombak. Setinggi apa pun masalah, sekuat apa pun hantaman cobaan mendera, kala Anda tetap bersama yang Maha Tinggi, Anda tidak akan tergulung oleh ombak.
Bangunlah di malam hari, tataplah langit. Kalau cuaca cerah Anda akan melihat benda langit yang bersinar kelap-kelip. Segeralah mohon ampun pada yang Maha Tinggi, teruslah Anda berada di ketinggian. Jangan sampai Anda jatuh oleh problema Anda. Teruslah berada di maqam yang lebih tinggi dari masalah Anda sendiri, sehingga Anda-lah yang mengendalikan masalah. Bukan Anda yang tersungkur oleh ‘masalah’.
Maka jadilah bintang di atas gelombang.
Wanita, menikah, atau menjanda juga punya masalah. Mereka yang bujang atau melajang pun ada masalah. Menjadi politisi, pedagang, sopir atau apa pun profesinya selalu ada risiko, selalu ada masalah.
“Demi Masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman danmengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran,” (QS al Ashr [103]: 1-3)
Jadi Manusia memang tidak bisa menghindari dari masalah. Dia akan terus bertemu dengan masalah. Tinggal bagaimana dia menghadapi masalah itu sendiri.Mereka yang sukses mereka yang bisa mengatasi masalah. Kesuksesan selalu ada bagi mereka yang mampu mengatasi kesulitan.
Mereka yang berhasil meraih cita-cita bukanlah merekayang memiliki waktu lebih dari yang tersedia. Karena Allah memberi udara dan waktu yang sama. Semua diberi kesempatan yang sama.
***
Wahai insan, ketika masalah di bumi terus menghimpit maka naiklah ke ketinggian di sana Anda akan melihat jalan keluar. Ibarat peta, dari selembar kertas peta, kitabisa melihat dari atas dan keluar dari jalan kesesatan dengan cepat.
Betapa pun ombak meninggi dan badai sekuatnya menghantam, kalau Anda berada di atasnya akan terasa aman. Anda tidak akan masuk kegulungan ombak. Setinggi apa pun masalah, sekuat apa pun hantaman cobaan mendera, kala Anda tetap bersama yang Maha Tinggi, Anda tidak akan tergulung oleh ombak.
Bangunlah di malam hari, tataplah langit. Kalau cuaca cerah Anda akan melihat benda langit yang bersinar kelap-kelip. Segeralah mohon ampun pada yang Maha Tinggi, teruslah Anda berada di ketinggian. Jangan sampai Anda jatuh oleh problema Anda. Teruslah berada di maqam yang lebih tinggi dari masalah Anda sendiri, sehingga Anda-lah yang mengendalikan masalah. Bukan Anda yang tersungkur oleh ‘masalah’.
Maka jadilah bintang di atas gelombang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar