Yaa Allah, MahaPenyayang, MahaPengasih.
Hari ini, kami bersaksi, bahwa kedua pengantin
telah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, kekasih kami.
Terima kasih, yaa Allah, bahwa kami yang hadir saat ini, Engkau perkenankan untuk men- tafakkuri salah satu dari tanda-tanda kebesaran-Mu, yaitu adanya pasangan-pasangan yang Engkau desain agar pasangan-pasangan itu merasa sakinah (tentram) dalam pelukan mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih-sayang) . Dengan tulus, kami doakan kedua pengantin. Sebab, setelah menikah, amanah di pundak mereka cukup berat, seperti yang disebut HR Bukhari-Muslim:
“Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya,
dan ia harus mempertanggung-jawabkan kepemimpinannya. Wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia harus mempertanggung-jawabkan kepemimpinannya.”
Yaa Allah, permohonan kami semata-mata hanya kepada-Mu.Basahilah mereka dengan ridho-Mu selalu. Naungilah mereka dengan kasih sayang-Mu tiada henti. Dekaplah mereka dengan ampunan-Mu yang tak bertepi.
Yaa Allah, permintaan kami semata-mata hanya kepada-Mu. Penuhilah rumah tangga mereka dengan aroma wewangian baiti jannati (rumahku-surgaku)
atas dasar sakinah , mawaddah , wa rahmah.
Yaa Allah, bahagiakanlah mereka, laksana bahagianya Adam dan Hawa. Tentramkanlah mereka, laksana tentramnya Ibrahim dan Siti Hajar. Muliakanlah mereka, laksana mulianya Muhammad SAW dan Ummahaatil Mu’miniin .
Yaa Allah, berilah Pengantin Laki-laki kemudahan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW,
*. Bahwa, sebagai suami yang baik, Pengantin Laki-laki akan tiada terputus mengingat HR Al-Hakim: “ Tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia. Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga.”
*. Bahwa, sebagai suami yang santun, Pengantin Laki-laki akan selalu berpedoman pada HR Tirmudzi dan Ibnu Majah yaitu tak akan sampai melakukan al-Baghyu (berperilaku zalim / sewenang-wenang / menganiaya orang lain), dan salah satu bentuk al-Baghyu adalah suami yang berbuat zalim terhadap istri sendiri.
*. Bahwa, oleh karena akhlaq Pengantin Laki-laki dalam memimpin keluarga benar-benar berusaha mencontoh Nabi Muhammad SAW, sehingga jika dalam sebuah kesempatan Pengantin Putri ditanya orang perihal suaminya, maka jawaban spontan dari sang istri adalah: “ Kana kullu amrihi ajaba ” (“Aduhai, semua perilaku dia indah”).
Yaa Allah, berilah Pengantin Putri kemudahan untuk bisa seperti Ummahaatil Mu’miniin ,
*. Bahwa, sebagai istri, Pengantin Putri tiada pernah lupa pesan Rasulullah SAW lewat HR Thabrani: “ Istri paling baik ialah yang membahagiakanmu bila kamu memandangnya, yang mematuhimu bila kamu menyuruhnya, dan memelihara kehormatan dirinya dan hartamu bila kamu tak ada. ”
*. Bahwa, oleh karena akhlaq Pengantin Putri sebagai istri berkategori qurrota a’yun (yang menyejukkan pandangan dan menentramkan hati), maka, tampak sesekali Pengantin Laki-laki akan bergumam-bersaksi, “Demi Allah, tak ada yang dapat menggantikan dia.”
*. Bahwa, perilaku Pengantin Putri sebagai istri selalu mendapat ridha dari Pengantin Laki-laki , sang suami. Sebab, “ Bila seorang wanita meninggal, sementara sang suami ridha sekali dengan tingkah-lakunya ketika ia masih hidup, maka wanita itu masuk surga “ (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Thabrani, Al-Hakim) .
Kami tahu, yaa Allah, tidak mudah bagi mereka untuk memelihara ikatan suci pernikahan ini dalam naungan ridha-Mu dan maghfirah- Mu. Kami tahu, yaa Allah, amat berat bagi mereka untuk mengelola lembaga yang bernama rumah-tangga dalam menghadapi serba-neka ujian-Mu. Oleh karena itu, sungguh kami mohon rahman dan rahim- Mu. Jika Engkau memberi mereka nikmat, bantulah mereka untuk banyak berdzikir dan bersyukur atas anugerah-Mu itu. Jika Engkau memberi mereka cobaan, berilah mereka keteguhan hati dan kesabaran. Lalu, bangunkanlah mereka di tengah keheningan malam. Gerakkanlah bibir-bibir mereka untuk menyebut nama(-nama)-Mu yang suci. Basahilah sajadah mereka dengan air mata kekhusyu’an, ketika mereka merintih di hamparan rahman-rahim -Mu. Dan, jadikanlah saat-saat seperti itu sebagai waktu yang paling menentramkan hati mereka.
Yaa Allah, beri mereka kemampuan untuk melihat yang haq sebagai haq , dan pada saat yang sama beri pula mereka kecakapan untuk menegakkannya. Yaa Allah, beri mereka kemampuan untuk melihat yang bathil itu bathil , lalu di ketika yang sama beri juga mereka kecakapan untuk meninggalkannya.
Yaa Allah, indahkanlah rumah mereka dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah mereka dengan keturunan yang selalu membesarkan Asma-Mu. Penuhilah hidup mereka dengan amal-amal shalih yang Engkau ridhai. Jadikanlah mereka, yaa Allah, teladan yang indah bagi manusia. Untuk Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putri, kami ulang do’a Rasulullah SAW saat sang putri -Fatimah Az-Zahra- menikah dengan Ali bin Abi Thalib R.A.: “Semoga Allah menghimpunkan yang terserak dari keduanya. Memberkahi mereka berdua. Dan, semoga, Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu-pintu rahmah, sumber ilmu, dan hikmah, serta memberi rasa aman bagi ummat”.
Baarokallaahu laka wa baaroka ‘alayka wa jama’a baynakumaa fii khoyr (Semoga barakah Allah selalu tercurah kepada Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putriserta keluarganya. Dan, semoga, Allah selalu menghimpunkan Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putri dalam kebaikan).
Yaa Allah, beri kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Serta, bebaskanlah kami dari adzab neraka.
Hari ini, kami bersaksi, bahwa kedua pengantin
telah mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW, kekasih kami.
Terima kasih, yaa Allah, bahwa kami yang hadir saat ini, Engkau perkenankan untuk men- tafakkuri salah satu dari tanda-tanda kebesaran-Mu, yaitu adanya pasangan-pasangan yang Engkau desain agar pasangan-pasangan itu merasa sakinah (tentram) dalam pelukan mawaddah (cinta) dan rahmah (kasih-sayang) . Dengan tulus, kami doakan kedua pengantin. Sebab, setelah menikah, amanah di pundak mereka cukup berat, seperti yang disebut HR Bukhari-Muslim:
“Laki-laki adalah pemimpin di tengah keluarganya,
dan ia harus mempertanggung-jawabkan kepemimpinannya. Wanita adalah pemimpin di rumah suaminya, dan ia harus mempertanggung-jawabkan kepemimpinannya.”
Yaa Allah, permohonan kami semata-mata hanya kepada-Mu.Basahilah mereka dengan ridho-Mu selalu. Naungilah mereka dengan kasih sayang-Mu tiada henti. Dekaplah mereka dengan ampunan-Mu yang tak bertepi.
Yaa Allah, permintaan kami semata-mata hanya kepada-Mu. Penuhilah rumah tangga mereka dengan aroma wewangian baiti jannati (rumahku-surgaku)
atas dasar sakinah , mawaddah , wa rahmah.
Yaa Allah, bahagiakanlah mereka, laksana bahagianya Adam dan Hawa. Tentramkanlah mereka, laksana tentramnya Ibrahim dan Siti Hajar. Muliakanlah mereka, laksana mulianya Muhammad SAW dan Ummahaatil Mu’miniin .
Yaa Allah, berilah Pengantin Laki-laki kemudahan untuk meneladani Nabi Muhammad SAW,
*. Bahwa, sebagai suami yang baik, Pengantin Laki-laki akan tiada terputus mengingat HR Al-Hakim: “ Tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia. Tidak merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah juga.”
*. Bahwa, sebagai suami yang santun, Pengantin Laki-laki akan selalu berpedoman pada HR Tirmudzi dan Ibnu Majah yaitu tak akan sampai melakukan al-Baghyu (berperilaku zalim / sewenang-wenang / menganiaya orang lain), dan salah satu bentuk al-Baghyu adalah suami yang berbuat zalim terhadap istri sendiri.
*. Bahwa, oleh karena akhlaq Pengantin Laki-laki dalam memimpin keluarga benar-benar berusaha mencontoh Nabi Muhammad SAW, sehingga jika dalam sebuah kesempatan Pengantin Putri ditanya orang perihal suaminya, maka jawaban spontan dari sang istri adalah: “ Kana kullu amrihi ajaba ” (“Aduhai, semua perilaku dia indah”).
Yaa Allah, berilah Pengantin Putri kemudahan untuk bisa seperti Ummahaatil Mu’miniin ,
*. Bahwa, sebagai istri, Pengantin Putri tiada pernah lupa pesan Rasulullah SAW lewat HR Thabrani: “ Istri paling baik ialah yang membahagiakanmu bila kamu memandangnya, yang mematuhimu bila kamu menyuruhnya, dan memelihara kehormatan dirinya dan hartamu bila kamu tak ada. ”
*. Bahwa, oleh karena akhlaq Pengantin Putri sebagai istri berkategori qurrota a’yun (yang menyejukkan pandangan dan menentramkan hati), maka, tampak sesekali Pengantin Laki-laki akan bergumam-bersaksi, “Demi Allah, tak ada yang dapat menggantikan dia.”
*. Bahwa, perilaku Pengantin Putri sebagai istri selalu mendapat ridha dari Pengantin Laki-laki , sang suami. Sebab, “ Bila seorang wanita meninggal, sementara sang suami ridha sekali dengan tingkah-lakunya ketika ia masih hidup, maka wanita itu masuk surga “ (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, Thabrani, Al-Hakim) .
Kami tahu, yaa Allah, tidak mudah bagi mereka untuk memelihara ikatan suci pernikahan ini dalam naungan ridha-Mu dan maghfirah- Mu. Kami tahu, yaa Allah, amat berat bagi mereka untuk mengelola lembaga yang bernama rumah-tangga dalam menghadapi serba-neka ujian-Mu. Oleh karena itu, sungguh kami mohon rahman dan rahim- Mu. Jika Engkau memberi mereka nikmat, bantulah mereka untuk banyak berdzikir dan bersyukur atas anugerah-Mu itu. Jika Engkau memberi mereka cobaan, berilah mereka keteguhan hati dan kesabaran. Lalu, bangunkanlah mereka di tengah keheningan malam. Gerakkanlah bibir-bibir mereka untuk menyebut nama(-nama)-Mu yang suci. Basahilah sajadah mereka dengan air mata kekhusyu’an, ketika mereka merintih di hamparan rahman-rahim -Mu. Dan, jadikanlah saat-saat seperti itu sebagai waktu yang paling menentramkan hati mereka.
Yaa Allah, beri mereka kemampuan untuk melihat yang haq sebagai haq , dan pada saat yang sama beri pula mereka kecakapan untuk menegakkannya. Yaa Allah, beri mereka kemampuan untuk melihat yang bathil itu bathil , lalu di ketika yang sama beri juga mereka kecakapan untuk meninggalkannya.
Yaa Allah, indahkanlah rumah mereka dengan kalimat-kalimat-Mu yang suci. Suburkanlah mereka dengan keturunan yang selalu membesarkan Asma-Mu. Penuhilah hidup mereka dengan amal-amal shalih yang Engkau ridhai. Jadikanlah mereka, yaa Allah, teladan yang indah bagi manusia. Untuk Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putri, kami ulang do’a Rasulullah SAW saat sang putri -Fatimah Az-Zahra- menikah dengan Ali bin Abi Thalib R.A.: “Semoga Allah menghimpunkan yang terserak dari keduanya. Memberkahi mereka berdua. Dan, semoga, Allah meningkatkan kualitas keturunan mereka, menjadikannya pembuka pintu-pintu rahmah, sumber ilmu, dan hikmah, serta memberi rasa aman bagi ummat”.
Baarokallaahu laka wa baaroka ‘alayka wa jama’a baynakumaa fii khoyr (Semoga barakah Allah selalu tercurah kepada Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putriserta keluarganya. Dan, semoga, Allah selalu menghimpunkan Pengantin Laki-laki dan Pengantin Putri dalam kebaikan).
Yaa Allah, beri kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Serta, bebaskanlah kami dari adzab neraka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar